Author : @hlyshryy
-Fb : halysha ashry
Title : And Finally, I’m Still Love Him
Cast : - Kim Jong Woon
-Kim Hye Rhy
Genre : Sad, Romance
Rating : PG All
Length : Ficlet
-Fb : halysha ashry
Title : And Finally, I’m Still Love Him
Cast : - Kim Jong Woon
-Kim Hye Rhy
Genre : Sad, Romance
Rating : PG All
Length : Ficlet
AND FINALLY, I’M STILL LOVE HIM
Aku menenggelamkan kepala ku diantara lutut ku. mencoba
menyembunyaikan wajah ku yang penuh dengan air mata. Hati ku terasa sangat
perih, sehingga aku tak bisa berhenti menangis. Perasaan sakit, kecewa, rindu,
semua berkumpul menjadi satu. Semakin membuat kepala ku seolah ingin pecah.
Aku tau, ini adalah resiko menjadi kekasih seorang bintang.
Menjadi kekasih seorang yesung super junior. Ya, aku tau, dia tidak hanya milik
ku, tetapi milik semua orang yang menyayanginya. Tapi ini sudah sekian kalinya
dia menyakiti ku. apakah aku harus terus bersabar? Bagaimana pun, aku hanyalah
yeoja biasa. Yang bisa cemburu jika kekasihnya bermesraan, bahkan berciuman
dengan yeoja lain.
Tapi sekarang kesabaran ku sudah habis. Aku sudah lelah
bersabar dan menyimpan semuanya sendiri. Aku sudah lelah. Aku hanya ingin
semuanya cepat berakhir.
“TING TONG.” Kuhapus dengan kasar air mata ku,
saat kudengar bel apartemen berbunyi. Dengan sedikit terpaksa, aku bangkit dari
tempat duduk ku dan melangkah untuk membukakan pintu.
“ya, sebentar.” teriak ku seraya membuka knop pintu.
“rhy~ya.” Ku banting pintu dengan kasar saat kulihat yang datang adalah dia. Ku kunci pintu rapat-rapat. Tapi dia tetap mengetuknya keras.
“rhy~ya, buka lah sebentar. aku akan menjelaskan semuanya.” Teriaknya dari balik pintu. Aku tetap diam. Air mata ku kembali menetes dari sudut mata ku. aku terduduk. Seketika tubuh ku melemas, tak sanggup lagi untuk berdiri.
“rhy~ya, dengarkan dulu. Ini hanya salah paham. Tolong dengarkan aku dulu.” Teriaknya lagi.
“kau selalu mengatakan hal yang sama. Kau selalu mengatakan bahwa semua ini hanya salah paham. Tapi kenapa kau selalu mengulanginya?” teriak ku marah. Aku sudah tak bisa mengendalikan emosi ku lagi. semuanya terasa terlalu perih bagi ku.
“mianhae. Aku memang lelaki bodoh bagi mu. aku lelaki brengsek. Aku lelaki bajingan yang selalu menyakiti mu. tapi tolong, dengarkan aku untuk sekali ini saja. setelah ini, terserah kau mau memaafkan ku atau tidak.” Ucapnya mulai melemah. Aku tau, sekarang dia sedang merasa sangat bersalah pada ku.
“tolong rhy~ya, untuk sekali ini saja.” aku sudah tak tahan mendengar suara lemahnya. Aku pun segera bangkit, lalu membuka pintu dengan perlahan.
“ya, sebentar.” teriak ku seraya membuka knop pintu.
“rhy~ya.” Ku banting pintu dengan kasar saat kulihat yang datang adalah dia. Ku kunci pintu rapat-rapat. Tapi dia tetap mengetuknya keras.
“rhy~ya, buka lah sebentar. aku akan menjelaskan semuanya.” Teriaknya dari balik pintu. Aku tetap diam. Air mata ku kembali menetes dari sudut mata ku. aku terduduk. Seketika tubuh ku melemas, tak sanggup lagi untuk berdiri.
“rhy~ya, dengarkan dulu. Ini hanya salah paham. Tolong dengarkan aku dulu.” Teriaknya lagi.
“kau selalu mengatakan hal yang sama. Kau selalu mengatakan bahwa semua ini hanya salah paham. Tapi kenapa kau selalu mengulanginya?” teriak ku marah. Aku sudah tak bisa mengendalikan emosi ku lagi. semuanya terasa terlalu perih bagi ku.
“mianhae. Aku memang lelaki bodoh bagi mu. aku lelaki brengsek. Aku lelaki bajingan yang selalu menyakiti mu. tapi tolong, dengarkan aku untuk sekali ini saja. setelah ini, terserah kau mau memaafkan ku atau tidak.” Ucapnya mulai melemah. Aku tau, sekarang dia sedang merasa sangat bersalah pada ku.
“tolong rhy~ya, untuk sekali ini saja.” aku sudah tak tahan mendengar suara lemahnya. Aku pun segera bangkit, lalu membuka pintu dengan perlahan.
Kulihat wajah tampannya menunjukan rasa bersalah yang amat
sangat. Matanya juga mulai memerah, seolah ingin menangis tapi dia masih bisa
menahannya.
“gomawo, sudah mau
membukakan pintunya.” Ucapnya sambil tersenyum.
“apa lagi yang mau kau jelaskan. Bukankah semuanya sudah jelas.” Ucap ku sinis. Dia mulai memegang kedua tangan ku. kemudian meremasnya dengan lembut.
“ini semua hanya permainan rhy~ya. Ini hanya permainan untuk menaikan popularitas ku.” ucapnya mencoba menjelaskan.
“kenapa kau tega menyakiti ku hanya untuk menaikan popularitas mu. apakah tidak ada cara lain selain melakukan semua ini. apakah kau tau oppa, hati ku sudah terlalu sakit. Tapi kenapa kau selalu menambah rasa sakit di hati ku.” air mata ku mulai mengalir dengan derasnya. Hati ku semakin terasa perih. Sangat perih. Sehingga aku ingin sekali berteriak.
“mianhae.” Ucapnya penuh rasa bersalah.
“mianhae..mianhae..mianhae.. kau selalu mengucap kata maaf. Tapi apakah kau pernah memikirkan hati ku. bahkan tak pernah oppa!! Kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu, bahkan kau tak pernah meluangkan waktu sedikit pun untuk ku. aku tau, ini adalah resiko ku menjadi kekasih seorang bintang. Tapi kau sudah terlewat batas oppa!!.” Teriak ku tak mampu mengendalikan emosi ku lagi.
“Memang selama ini aku yang bodoh. Jika aku sudah tau jika kau hanya bermain-main dengan cinta ku, kenapa aku tetap mencintai mu? kenapa aku tetap menunggu mu? jujur, aku sudah lelah dengan semua ini oppa. Ini semua terla...”
“apa lagi yang mau kau jelaskan. Bukankah semuanya sudah jelas.” Ucap ku sinis. Dia mulai memegang kedua tangan ku. kemudian meremasnya dengan lembut.
“ini semua hanya permainan rhy~ya. Ini hanya permainan untuk menaikan popularitas ku.” ucapnya mencoba menjelaskan.
“kenapa kau tega menyakiti ku hanya untuk menaikan popularitas mu. apakah tidak ada cara lain selain melakukan semua ini. apakah kau tau oppa, hati ku sudah terlalu sakit. Tapi kenapa kau selalu menambah rasa sakit di hati ku.” air mata ku mulai mengalir dengan derasnya. Hati ku semakin terasa perih. Sangat perih. Sehingga aku ingin sekali berteriak.
“mianhae.” Ucapnya penuh rasa bersalah.
“mianhae..mianhae..mianhae.. kau selalu mengucap kata maaf. Tapi apakah kau pernah memikirkan hati ku. bahkan tak pernah oppa!! Kau hanya sibuk dengan pekerjaan mu, bahkan kau tak pernah meluangkan waktu sedikit pun untuk ku. aku tau, ini adalah resiko ku menjadi kekasih seorang bintang. Tapi kau sudah terlewat batas oppa!!.” Teriak ku tak mampu mengendalikan emosi ku lagi.
“Memang selama ini aku yang bodoh. Jika aku sudah tau jika kau hanya bermain-main dengan cinta ku, kenapa aku tetap mencintai mu? kenapa aku tetap menunggu mu? jujur, aku sudah lelah dengan semua ini oppa. Ini semua terla...”
Belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku, dia sudah
membungkam mulut ku dengan bibirnya. Aku mencoba melepaskan kotak bibirnya
dengan bibir ku. tapi tangannya terlalu kuat mencengkram lengan ku. dia cium
bibir ku dengan sedikit kasar, seolah meluapkan semua amarahnya dalam ciuman
ini. sekali lagi aku mencoba melarikan diri dari cengkraman tangannya. Aku
sudah hampir kehabisan nafas karna ciumannya yang begitu menuntut. Akhirnya dia
menyerah juga. Aku tau dia juga hampir kehabisan nafas, itu semua terlihat dari
nafasnya yang begitu memburu.
“tatap mata ku rhy~ya.” Ucapnya sambil menegak kan dagu ku dengan sedikit kasar.
“aku memang laki-laki kejam yang selalu menyakiti mu. aku bahkan tak pernah meluangkan waktu ku untuk mu. tapi kau tau hye rhy~ya, aku juga merasa tertekan. Aku merasa ini terlalu menyiksa ku. tak bisa melihat wajah mu seharian, bahkan berbulan-bulan. Selalu melihat mu menanggis. Selalu melihat mu bersedih. Aku juga tak tahan jika harus hidup seperti ini terus. Itu semua karna aku mencintai mu rhy~ya. aku sangat-sangat mencintai mu. bahkan aku hampir mati selama tiga hari ini. tak bisa memeluk mu, tak bisa melihat senyuman mu, tak bisa memandang wajah mu. semua itu membuat ku hampir mati.”
Aku melihat sebuah ketulusan dalam tatapan matanya. Dan semua
itu kembali membuat ku luluh. Air mata ku tak berhenti mengalir. Bahkan terus
keluar dengan derasnya. Hati ku bergejolak ingin segera memeluknya. Ingin
sekali menghirup aroma tubuhnya yang begitu ku rindukan.
“sekali kagi mianhae rhy~ya. aku memang tak pantas untuk mu. kau begitu sempurna, sedangkan aku, aku penuh dengan kekurangan. Tapi aku janji, aku akan mencoba untuk menjadi sempurna. Dan itu kulakukan hanya untuk mu.” aku sudah tak bisa menahan rasa rindu ku. aku langsung memeluk tubuh hangatnya dengan sangat erat, seolah aku tak ingin kehilangannya lagi.
“sekali kagi mianhae rhy~ya. aku memang tak pantas untuk mu. kau begitu sempurna, sedangkan aku, aku penuh dengan kekurangan. Tapi aku janji, aku akan mencoba untuk menjadi sempurna. Dan itu kulakukan hanya untuk mu.” aku sudah tak bisa menahan rasa rindu ku. aku langsung memeluk tubuh hangatnya dengan sangat erat, seolah aku tak ingin kehilangannya lagi.
“aku sangat merindukan
mu rhy~ya.” ucapnya sambil mengeratkan pelukan ku.
“kau pikir aku tak merindukan mu. aku hampir gila karna rasa rindu ku yang begitu memuncak. Kenapa kau tega melakukan semua ini.” ucap ku terisak.
“mianhae. Aku janji aku tak kan melakukannya lagi.” tiba-tiba dia melepaskan pelukan kita. Lalu menatap mata ku dengan tatapan lembutnya. Kemudian, tangan hangatnya langsung meraih tengkuk ku dan menarik ku kedalam ciuman hangatnya.
“kau pikir aku tak merindukan mu. aku hampir gila karna rasa rindu ku yang begitu memuncak. Kenapa kau tega melakukan semua ini.” ucap ku terisak.
“mianhae. Aku janji aku tak kan melakukannya lagi.” tiba-tiba dia melepaskan pelukan kita. Lalu menatap mata ku dengan tatapan lembutnya. Kemudian, tangan hangatnya langsung meraih tengkuk ku dan menarik ku kedalam ciuman hangatnya.
Dia mencium bibir ku dengan sangat lembut. Seolah tak ingin
menyakiti ku untuk kedua kalinya. Dia mengecup bibir ku dengan lembut, seakan
mengisyaratkan ku bahwa cintanya benar-benar tulus pada ku.
“saranghae.” Bisiknya
tetap di telinga ku.
“nado saranghae.”
“nado saranghae.”
Dan akhirnya, aku tetap mencintainya. Walaupun dia sudah
menyakiti ku sampai seperti ini. tapi aku tak bisa berbohong pada diri ku
sendiri jika aku terlalu mencintainya. Ya, tak apa aku sakit, yang terpenting
dia akan selalu menjadi milik ku. dan aku yakin. Dia juga mempunyai cinta yang
besar untuk ku.
Karna cinta, akan mengorbankan apa pun.
Walaupun sakit, cinta akan selalu memaafkan. Cinta juga akan saling percaya.
Karna cinta adalah segala-galanya.
0 Comment:
Posting Komentar