Senin, 05 Maret 2012

I CAN'T LOVING YOU

Di Posting --> halysha ashryy di Senin, Maret 05, 2012
-->
Huufftt... hari sudah mulai sore, tapi aku masih harus tinggal di sekolah untuk mengikuti pelajaran tambahan. Maklum,  sekarang aku duduk di bangku kelas 3 SMA di sebuah sekolah yang cukup terkenal di daerah sekitar tempat tinggal ku. Hari ini aku sedang mengikuti jam tambahan matematika. Beginilah keadaan kelas ku saat jam pelajaran berlangsung, tidak ada satu pun murid yang memperhatikan pelajaran. Mereka malah asyik dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang asyik berkutat dengan handphone, ada yang asyik sendiri dengan PSP mereka, bahkan ada yang berani tidur. Termasuk dua oarng sahabat ku ini, beraninya mereka tidur di jam pelaran bu Mi ran. Baru saja aku ingin membangunkan mereka, tapi tiba-tiba...
BRRUUKK... BRRUUKK... dua penghapus telah mendarat tepat di kepala mereka.
“heyyy kalian, beraninya kalian tidur di jam pelajaran ku. Cepat bangun dan cuci muka kalian” kata bu Mi ran penuh amarah.
“ne songsaengnim,,,” kata mereka sambil meringis kesakitan.
KRRIIINNGG... akhirnya bel pulang berbunyi, semua teman-teman ku bergegas untuk berkemas-kemas dan pulang.
“haaiishh.. kepala ku sakit sekali !!.” kata Lee donghae sambil memegangi kepalanya.
“Ha..ha..ha.. kepala kalian sakit ya ? kasian sekali kalian.” Kata ku sambil tertawa puas.
“Heyy kim hye ri, teman mu sedang kesakitan kau malah tertawa bahagia.” Kata donghae kesal.
“Iya, kau ini bagaimana, kenapa kau tidak membangunkan kami tadi ?” kata Jong woon menambahkan.
“Maaf.. maaf.. tadinya aku ingin membangunkan kalian, tapi guru Mi ran sudah membangunkan kalian duluan, ha..ha..ha..”kata ku tak kuasa manahan tawa.
“aaahhh, kau ini” kata mereka berbarengan.
“sepertinya sebentar lagi akan hujan, kajja.. kita pulang.” Kata ku sambil menarik tangan mereka.
Hye ri’s POV
Kami bertiga memang sudah bersahabat sejak lama. Pertama kali kita bertemu, saat kami mengikuti kegiatan ospek  di kelas 1 dulu. Dua oarang sahabat ku itu adalah dua orang namja yang mempunyai kepribadiaan yang berbeda. Kalau Lee donghae, dia adalah orang yang baik, ceria dan sangat tampan. Kalau Kim jong woon juga sama, dia baik, wajahnya juga sangat tampan tapi dia sedikit dingin. Walaupun begitu, mereka adalah sahabat terbaik ku.mereka sangat perhatian pada ku. Dan aku sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka.
Ternyata dugaan ku benar, saat kami sampai di gerbang sekolah hujan turun dengan derasnya. Kami pun berlari menuju halte bus untuk menunggu bus. Tapi, Sudah sekitar 30 menit kami menunggu, tapi busnya tak kunjung datang. Aku pun sudah merasa kedinginan. Badan ku menggigil dan kepala ku pusing. Memang aku tidak tahan kalau harus menunggu di tengah hujan begini. Badan ku pasti akan langsung menggigil dan suhu tubuh ku naik.
“Hye ri kau kenapa ? kau kedinginan ? badan mu menggigil ?” tanya Donghae cemas.
“tidak apa-apa kok, aku baik-baik saja.”
“tidak apa-apa bagaimana, badan mu menggigil. Pakailah jaket ku, supaya badan mu lebih hangat.” Kata donghae sambil mengambil jaket di dalam tasnya.
“Gomawo..” kata ku sambil menerima jaket dari tangannya.
Jong woon’s POV
Aku merasa badannya menggigil. Aku jadi sangat khawatir. Aku tau kalau dia tidak tahan jika harus berlama-lam menunggu di tengah hujan deras begini. Tapi aku lega setelah Donghae memberinya jaket. Paling tidak dia lebih merasa hangat sekarang. Tapi aku juga sedikit kesal, karena kali ini Lee donghae berhasil mencuri perhatian hye ri. Sebenarnya, aku telah lama menyukainya. Sejak pertama kali bertemu aku sudah merasa bahwa aku menyukai gadis ini. Dia gadis yang sangat baik, perhatian dan dia mempunyai wajah yang sangat mengagumkan. Terlebih jika dia sedang tersenyum, dia akan terlihat sangat manis.
Akhirnya bus yang kami tunggu-tunggu datang juga. Aku sangat lega sekarang. Hujan pun sudah mulai reda. Tapi badan ku masih saja menggigil dan tubuh ku sangat panas. Rasanya aku ingin pingsan. Aku sengaja tidak memberitahu kedua sahabat ku ini. Karena aku takut, nanti aku malah akan merepotkan mereka. Kini kami pun sampai di tempat pemberhentian yang kedua. Tapi, kini kaki ku sudah tak kuat lagi untuk berdiri. Badan ku pun terhuyung ke belakang. Tapi, aku merasakan ada seseorang yang yang menahan badan ku dari belakang. Dan setelah itu aku tidak mengetahui apa-apa lagi.
“Hye ri.. kau kenapa ? ayo sadarlah.” Kata Jong woon mencoba menyadarkan ku.
“cepatlah, kita bawa dia ke rumah nya...” kata donghae cemas
“ne, baiklah”
Author’s POV
Mereka pun cepat-cepat membawa Hye ri ke rumahnya. Sesampainya di rumah Hye ri, kakaknya langsung saja membopongnya ke kamar.
“kenapa Hye ri bisa sampai pingsan seperti ini ?” tanya Leeteuk.
“tadi dia kedinginan waktu menunggu bus bersama kami, mungkin dia sedang tidak enak badan tadi, jadinya dia pingsan seperti ini.” Jelas Donghae.
“ya sudah, gomawo telah membawa Hye ri pulang ke rumah, sebaiknya kalian pulang sekarang mumpung hujannya sudah reda.” Kata Leeteuk.
“ne hyung, kami pamit pulang dulu.” Kata mereka sambil membungkuk kan badan.
Kepala ku terasa berdenyut-denyut, dan pusing sekali. Aku mengerjap-ngerjapkan mata ku karena terkena cahaya lampu yang begitu silau.
“Hye ri, kau sudah sadar ?” kata Leeteuk oppa sumringah.
“Ne oppa, memangnya tadi aku kenapa.” Tanya ku kebingungan.
“tadi kau pingsan Hye ri, tadi Jong woon dan Donghae yang membawa mu pulang ke rumah. Sebenarnya kau kenapa ?”
“ummm... oppa kan tau kalau aku tidak kuat jika harus berlama-lamaan di luar dalam keadaan hujan. Tadi itu kami bertiga menunggu bus di halte tapi, sudah 30 menitan kami menunggu, bisnya belum juga datang.” Jelas ku.
“Ya ampun Hye ri... kau kan bisa menelpon ku tadi. Kau ini, membuat ku khawatir saja.”
“Mianhae oppa, aku sudah membuat mu khawatir.” Ucap ku menyesal.
“Ya sudah, tidak apa-apa. Tapi lain kali kau jangan mengulanginya lagi, arra ?”
“Ne oppa.” Kata ku sambil mengangguk.
“ya sudah Hye ri, jika kau sudah agak baikan cepatlah makan. Aku sudah menyiapkan makan malam mu di meja makan.” Kata Leeteuk oppa seraya berlalu dari kamar ku.
“Ne oppa, gomawo...”
Drrrttt... ku dengar ponsel ku bergetar. Dengan malas aku pun segera mengambilnya. Mata ku terbelalak kaget, saat aku melihat layar ponsel ku. Ada 30 pesan masuk yang belum ku baca, dan semuanya dari kedua sahabat ku.
From : JONG WOON
“Hye ri apakah kau sudah baikan sekarang ? tolong beritau aku jika kau sudah baikan ?”
From : DONGHAE
“”Hye ri apa kau sudah lebih baikan sekarang ? kau tau, aku sangat menghawatirkan mu tadi. Telfon aku jika kau sudah baikan. OK !!!.”
Aku hanya tersenyum membaca semua pesan yang mereka kirim kepada ku. Dan semua pesan yang mereka kirim hanya menanyakan apakah aku sudah baikan belum. Ternyata mereka sangat mengkhawatirkan ku. Aku sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti mereka. Aku sangat berterimakasih kepada tuhan karena telah memberi ku dua orang sahabat yang sangat baik pada ku. Aku sangat menyanyangi mereka berdua, tapi sayang ku hanya sebatas sahabat dan tidak lebih. Karena cinta ku sudah di milik oleh namja lain namanya Cho kyuhyun. Memang akhir-akhir ini aku cukup dekat dengannya, aku sering pergi keperpustakaan bersamanya. Kami juga sering pergi ke kantin bersama. dan aku merasa, mungkin dia juga menyukai ku, karena dia juga sangat perhatian terhadap ku. Dan aku berharap suatu saat nanti dia akan menyatakan cintanya kepada ku.
                                                                         ***
“Hye ri, cepatlah bangun... ini sudah siang..” teriak Leeteuk oppa.
“Oppa... kau cerewet sekali.” Teriak ku kesal.
“heyyy, ini sudah siang. Kau mau terlambat datang kesekolah hah ? cepatlah bangun kalau tidak kau akan ku tinggal.” Kata Leeteuk oppa kembali berteriak.
“iya oppa.. ini aku sudah bangun.”
Huh... aku malas sekali untuk bangun pagi ini, kepala ku masih terasa sakit gara-gara kejadian kemarin. Hari ini aku juga sangat malas untuk berangkat sekolah. Tapi semua pikiran itu langsung hilang seketika saat aku menginggat Cho kyuhyun, namja yang selama ini aku sukai. Sejak aku mengenalnya aku jadi semangat untuk pergi kesekolah, tentu saja kerena di sekolah aku bisa kembali bertemu dengannya. Sehari saja aku tidak bertemu dengannya rasanya hari ku sangat hampa. Aku tersentak dari lamunan ku karena mendengar terikan Leeteuk oppa, dan aku  terkaget saat melihat jam dinding ku, sekarang sudah menunjukkan pukul 06.30. aku pun langsung bergegas mandi dan bersiap-siap.
“Selamat pagi oppa !.” sapa ku kepada Leeteuk oppa.
“adik oppa yang paling cantik, kenapa kau lama sekali bersiap-siapnya. Sekarang kau harus sarapan, setelah itu kita langsung berangkat.” Kata Leeteuk oppa.
“Tidak usah oppa, nanti aku bisa sarapan di sekolah bersama jong woon dan donghae, kita berangkat sekarang saja.” Tolak ku.
“ya sudah kalu begitu, kajja kita berangkat.”
Kami berdua pun segera berangkat, tidak sampe 30 menit kita sudah sampai di depan sekolah ku.
“nah Hye ri kita sudah sampai, oh ya, kalau kau mau pulang telfon saja aku, oppa tidak mau kejadiaan seperti kemarin terulang lagi.”
“tidak usah oppa, aku kan bisa pulang bersama Jong woon dan Donghae. Nanti kalau aku butuh jemputan, pasti aku akan menelfon oppa. Kau tak usah menghawatirkan aku seperti itu oppa.”
“tapi kalau kejadian seperti kemarin terulang kagi bagaimana.” Kata Leeteuk oppa khawatir.
“tidak akan oppa. Ya sudah oopa aku masuk dulu, sampai jumpa oppa.”
Huft, aku paling sebal jika Leeteuk oppa memperlakukan ku seperti itu. Dia terlalu mengkhawatirkan aku, aku tau dia sangat menyanyangi ku, tapi perhatiannya terhadap ku terlalu berlebihan. Aku jadi sangat sebal terhadapnya.
“heyy hye ri, kenapa kau berdiri saja di situ ? ayo kita masuk.” Teriak Donghae kepada ku.
Aku hanya tersenyum kepadanya dan aku langsung berlari menghampirinya.
“hey oppa.” Sapa ku serara merangkul pundak mereka berdua.
“Hye ri sejak kapan kau memanggil kami “oppa” seperti itu.” Kata Donghae heran
“mulai sekarang, aku akan memanggil kalian dengan seburtan “oppa”. Hahaha..” kata ku sambil tertawa senang.
“tidak bisa, kita kan seumuran kenapa kau memanggil kami “oppa” aku tak mau jika kau memanggil ku dengan sebutaun “oppa”. Protes Jong woon.
“hahahaha.... sudahlah, ayo kita masuk ke kelas.” Kata ku seraya mengandeng tangan mereka berdua.
                                                                              ***
Sekarang aku sedang mengikuti pelajaran IPA di kelas ku. Seperti biasa, tak ada seorang pun yang memperhatikan pelajaran, termasuk aku. Lagi-lagi, itu semua gara-gara Cho kyuhyun, aku tidak bisa berkonsentrasi dengan pelajaran ku, pikiran ku hanya di penuhi olehnya.
“Hey Hye ri, kenapa sejak tadi kau senyum-senyum sendiri, sepertinya hari ini kau senang sekali ? ada apa, ceritakan pada ku.” Donghae membuyarkan lamunan ku.
“uuumm.. hae aku sedang jatuh cinta sekarang.” Kata ku sambil tersenyum.
Donghae’s POV
Aku terlonjak kaget saat mendengar perkataannya. Dia sedang jatuh cinta, tapi dengan siapa. Apakah dengan Kim jong woon atau namja lain. Jujur, hati ku benar-benar sakit mendengar perkataannya. Sebenarnya aku menyimpan perasaan terhadap hye ri. Perasaan ini mulai muncul semenjak aku menjadi sahabatnya. Mungkin, sudah hampir 2 tahun aku memendam perasaan ini. Aku bahkan tidak pernah manatap wanita lain selain dirinya. Dan aku harap, Kim hye ri kan menjadi milik ku selama.
KRIIINGGG... akhirnya bel tanda istirahat berbunyi.
“Hye ri, ayo kita ke kantin. Kali ini aku yang akan mentraktir mu makan.” Ajak Donghae.
“Tidak, aku sedang tidak punya selera makn hari ini. Kau kesana sendirian saja ya. Tak papa kan? Tolak ku.
“benar ? ya sudah kalau begitu.” Katanya sambil meninggalkan ku.
Hari ini aku benar-benar tak berselera makan. Dari pada aku bengong sendiri di kelas, lebih baik aku ke perpustakaan. Siapa tau nanti aku bertemu dengan Kyuhyun di sana. Aku pun bergegas menuju perpustakaan sekolah. Tapi, langkah ku terhenti saat aku berada di depan ruang kelas Kyuhyun, aku melihatnya sedang berciuman dengan yeoja lain. Hati ku benar-benar sakit. Air mata ku mulai berjatuhan membasahi kedua pelupuk mata ku. Dan aku langsung berlari menuju atap sekolah, di sana aku bisa menjerit dan menanggis sepuas ku. Hati ku benar-benar terasa sakit sekarang, ternyata perhatian Kyuhyun selama ini bukan karena dia menyukai ku. Berarti selama ini, cinta ku hanya cinta sepihak. Ternyata kyuhyun sudah mempunyai yeoja lain di hatinya. Tiba-tiba, aku merasa ada seseorang yang datang menghampiri ku. Tapi aku tak peduli, aku ingin menanggis sepuasnya di sini.
“Hye ri, kau kenapa ?” tanya orang itu kepada ku.
Karena merasa terganggu, aku pun mendonggakkan kepala ku. Ternyata dia Jong woon.
“Hye ri kau kenapa ? kenapa kau menangis di sini ?” tanyanya lagi.
Dan tiba-tiba di mulai mendekati ku dan mulai memeluk ku. Entah mengapa aku merasa sangat nyaman di pelukannya. Seakan-akan aku tak mau dia melepaskan pelukannya.
“sudahlah Hye ri jangan menanggis lagi.” dia mencoba menenangkan ku.
“jong woon, hati ku benar-benar sakit, ternyata Cho kyuhyun, pria yang selama ini aku sukai. Dia sudah mempunyai yeoja lain. Tadi aku melihatnya sedang berciuman dengan yeoja itu di kelasnya. Hati ku benar-benar hancur Jong woon.” Jelas ku sambil menangis keras.
“sudahlah hye ri, kau tak perlu menanggisinya seperti ini. Tapi kalau kau merasa lebih baik, tak apa, menanggislah sepuas mu di pelukan ku.”
“gomawo Jong woon.” Aku kembali menangis keras di pelukanya.
                                                                                 ***
Setelah kejadian itu aku jadi tidak bersemangat untuk melakukan apa pun. Saat istirahat pun, aku lebih memilih menyendiri di kelas. Hati masih terasa sangat sakit. Rasanya, aku ingin menjerit sekeras-kerasnya untuk meluapkan semua perasaan sakit ku ini. Tiba-tiba Donghae datang dan membuyarkan lamunan ku.
“Hye ri, sebenarnya kau kenapa ? akhir-akhir ini kau suka sekali melamun, bahkan seharian kau tidak mau makan. Kau ini kenapa Hye ri ? jika kau ada masalah kau kan bisa menceritakannya pada ku.” Tanya donghae kepada ku.
“tidak apa-apa hae, aku hanya kurang sehat saja. Kau tak usah mengkhawatirkan ku seperti itu.” Jawab ku.
“kalau begitu, ayo kita pergi kekantin sekarang. Bukankah dari tadi kau belum makan.”
“aku masih ingin di sini. Tolong tinggalkan aku sendiri.”  Bentak ku.
“ya sudah, tapi kalau kau mengingginkan sesuatu bilanglah kepada ku.” Katanya, lalu dia pergi meninggalkan ku.
Maafkan aku hae, aku tidak bermaksud untuk membentak mu. Tapi kali ini, aku benar-benar ingin sendiri.
Semakin hari, perasaan sakit ini tak kunjung hilang. Sifat ku pun kini berubah. Sekang aku jadi sering menyendiri dan pemarah. Berulang kali kedua sahabat ku berusaha menyemangati ku dan menghibur ku, tapi tetap saja, itu tidak dapat merubah rasa sakit ku ini. Seperti hari-hari yang lain, kini aku sedang menyendiri di atap sekolah. Di sini tak ada orang yang bisa menganggu ku. Tapi, tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundak ku dari belakang. Aku pun langsung mendongakkan kepala ku supaya bisa melihat siapa orang itu. Ternyata itu Jong woon, dia pun langsung duduk di sebelah ku.
“Hey Hye ri, kenapa kau melamun di sini ? tanyanya.
“tidak papa, aku hanya ingin sendiri saja. Tapi sekarang, ada orang yang menganggu ketenangganku.” Jawab ku.
“hahaha.. kau ini. Hye ri, sebenarnya kau kenapa ? akhir-akhir ini sifat mu berubah. Dulu kau adalah gadis yang sangat periang, tapi sekarang kau jadi sering menyendiri begini. Apakah semua ini gara-gara namja yang bernama Cho kyuhyun itu.”
“memang iya, setelah aku melihat kejadiaan itu hati ku benar-benar terasa sangat sakit. Ternyata pria yang ku sukai telah memiliki wanita lain. Aku benar-benar mencintainya Jong woon, aku tak rela jika dia menjadi milik oarang lain.” Tak terasa air mata ku mulai jatuh. Tiba-tiba saja Jong wonn menarik tubuh ku kepelukannya.
“sudahlah Hye ri, lupakan dia. Dia tak pantas untuk terus kau tangisi. Masih ada namja lain yang lebih menyanyangi mu. Termasuk diri ku.”
Aku kaget mendengar perkataannya. Apa maksud dari perkataanya itu. Apakah selama ini dia menyukai ku.
“apakah kau tau Hye ri, selama ini aku memiliki perasaan pada mu. Kini, aku harus jujur mengenai perasaan ku pada mu. Sebenarnya sejak peretama kali aku bertemu dengan mu, aku merasa, aku sudah mulai menyukai mu. Jadi tolong Hye ri, mulai sekarang kau harus melupakan namja itu. Dan mulai sekarang, kau harus belajar untuk menatap ku.” Jelas nya.
“tidak akan semudah itu Kim jong woon.” Tiba-tiba Donghae datang. Mungkin dari tadi dia telah berada di situ.
“kim hye ri, apakah kau tak pernah menyadarinya. Aku juga sangat menyukai mu. Aku sudah beberapa kali mencoba untuk menyatakan perasaan ku pada mu, tapi selalu saja gagal. Dan kini kejadian seperti itu tak kan terulang lagi. Kim hye ri saranghae !”
Aku terkejut mendengar perkataan Donghae, apa yang mereka lakuakan. Mereka menyatakan cinta kepada ku di saat yang bersamaan. Aku tak bisa berkata apapun. Kini perasaan ku kacau. Ternyata kedua sahabat ku memiliki perasaan pada ku. Tapi aku hanya menganggap mereka sebagai sahabat tidak lebih. Perasaan ku benar-benar kacau sekarang.
“jadi Hye ri, sekarang kau harus memilih satu di antara kami.” Ucap Jong woon.
Tuhan... apa yang harus aku lakukan sekarang. aku harus memilih salah satu dari mereka. aku tak bisa melakukan semua itu. Aku tak tega melukai perasaan salah satu dari mereka.
“ayolah Hye ri, kenapa kau hanya diam.” Kata Donghae.
“aku tak bisa, aku tak bisa melakukan itu. aku tak mau melukai perasaan kalian. Jadi tolong jangan paksa aku untuk melakukan itu.”
“baiklah hye ri, kami tau kau tak bisa langsung memilih kami. Kami akan memberi mu waktu, Hye ri tolong pikirkan baik-baik tentang pilihan mu itu.” ucap Dongahe.
Aku sudah tak tahan lagi dengan keadaan ini. Aku pun langsung berlari meninggalkan mereka berdua. Sekarang perasaan ku sangat kacau. Aku bingung. Tuhan ... kenapa masalahnya jadi rumit begini. Sekarang apa yang harus kulakukan. Tuhan... tolonglah aku.
                                                                         ***
Sejak kejadian itu, hubungan ku dengan kedua sehabat ku mulai agak renggang. Aku juga merasa canggung jika bertemu dengan mereka berdua. Hari ini, langit agak mendung, mungkin sebentar lagi akan hujan. Sialnya hari ini aku pulang sangat sore, aku baru pulang sekolah pukul 6 sore. Seperti biasa, aku menunggu bus di halte tidak jauh dari sekolah ku. Tapi hari ini busnya terlambat datang. Aku sudah menunggu hampir 30 menit di sini. Ternyata dugaan ku benar, tiba-tiba saja hujan turun denagn derasnya. Aku pun mulai panik, aku mencoba untuk menelpon Leeteuk oppa, tapi lagi-lagi tak di angkat olehnya. Tubuh ku sudah basah kuyup terkena air hujan. Aku pun mulai kedinginan, tiba-tiba ada seseorang yang datang menghampiri ku dan memakaikan ku sebuah jaket. Karena malam itu sangat gelap, aku jadi tak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
“Hye ri, kenapa kau masih berada di sini ?” tanya orang itu pada ku. Suaranya tak asing lagi bagiku. Ternyata dia adalah Jong woon.
“hey, kenapa kau masih berada di sini.” Tanya ku padanya.
“kenapa kau malah balik bertanya pada ku. Jawab dulu pertanyaanku.”
“dari tadi ku sedang menuggu bus, tapi sudah 30 menit aku menunggu di sini bisnya tak kunjung datang. Lalu kau sendiri, kenapa kau masih ada di sini ?”
“tadi aku ada sedikit urusan dengan seseorang. Jadi aku baru pulang sekarang.”
“ought begitu.”
“Hye ri, apakah kau masih merasa kedinginan.”
“tidak, jaket mu terasa begitu hangat jadi aku merasa lebih hangat sekarang.”
“syukurlah kalau begitu. Oh ya Hye ri, apakah kau sudah memikirkan siapa yang akan kau pilih di antara kita ?”
“tolong jong woon, jangan bahas soal itu lagi. aku kan sudah bilang pada kalian, aku tidak bisa melukai perasaan salah satu dari kalian.”
“kau tak bisa melakukan itu Hye ri. Apakah kau tau, aku sudah memendam perasaan ku ini sejak lama. Aku bahkan tak bisa melihat wanita lain selain kau. Dan aku selalu berharap, suatu hari nanti kau akan membalas cinta ku ini.”
“tapi aku tidak bisa melakukan semua itu Jong woon, aku tidak bisa.”
Tiba-tiba saja dia langsung saja meraih tengkuk ku dan mendekatkannya ke wajahnya. Wajah kita benar-benar sangat dekat sekarang. tapi, tiba-tiba ada seseorang yang menarik punggungnya dari belakang. BRUUKKK... dia memukul pipi Jong woon dengan keras.
“hey, kim jong woon. Apa yang sedang kau lakukan.”
“oh.. ternyata kau pecundang. Beraninya kau memukul wajah ku.”
BRUUKK... Jong woon pun membalas pukulan orang itu. tanpa basa-basi aku langsung melerai mereka.
“HENTIKAN...” teriak ku.
“kalian ini sedang apa ? kenapa kalian bertengkar seperti ini. Kalian kan sudah bersahabat sejak lama. Tapi sekarang, kalian malah saling membenci satu sama lain.”
“maafkan aku Hye ri, tapi aku tidak suka dengan perlakuannya itu.” kata Donghae menjelaskan.
“aku sedih melihat kalian seperti ini, gara-gara aku persahabatan kalian menjadi hancur. Aku jadi merasa bersalah pada kalian. Aku mohon hentikan semua ini.”
“kita akan menghentikannya jika kau mau memilih satu diantara kami.” Kata Jong woon.
“aku sudah bilang berulang kali pada kalian, aku tak bisa melakukan itu.”
“kau harus melakukannya Kim hye ri. Tak usah takut perasaan kita akan terluka. Kita akan menerima apapun keputusan mu.” Ucap Donghae.
“tapi aku hanya menganggap kalian sebagai sahabat ku, tidak lebih. Aku yakin, suatu hari nanti kalian akan menemukan wanita yang lebih baik dari ku.”
“apakah benar, kau hanya menganggap kita sebagai sahabat mu Hye ri ? apakah kau tak bisa merubah perasaan mu.” Kata Donghae.
Tidak bisa hae, aku tak bisa merubah sedikitpun tentang perasaan ku kepada kalian.”
“tolnglah Hye ri, pikirkanlah sekali lagi.” Jong woon memohon kepada ku.
“tidak bisa, keputusan ku sudah bulat. Aku tidak akan memilih siapapun.”
“baiklah Kim hye ri, kami menghormati keputusan mu. Jika memang itu keputusan mu, kami akan menerimanya.” Ucap Donghae.
“maaf kan aku, mungkin kau telah melukai perasaan kalian. Tapi, aku pikir itulah yang terbaik bagi persahabatan kita.”
“baiklah Hye ri, mungkin, memang itu keputusan yang terbaik. Mungkin jika kita tetap menjadi sahabat, kita berdua bisa bersama-sama menjaga mu dan mencintai mu. Tapi, tetap saja, perasaan ku pada mu tak bisa berubah.” Ucap Jong woon.
Dan sejak saat itu, kami bertiga tetap menjadi sahabat. Sahabat sejati yang takkan dapat di pisahkan lagi.

                                                                   -END-

0 Comment:

Posting Komentar

 

BLOGLOVIN' Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea