Title :In Rainy Days
Author :Halysha Ashry
Cast : -Kim hye rhy
-Cho kyuhyun
-Lee sungmin
Genre : Sad, Romance
Author :Halysha Ashry
Cast : -Kim hye rhy
-Cho kyuhyun
-Lee sungmin
Genre : Sad, Romance
Annyeong readers … masih ingat dengan saya?? #enggakk. T.T.
pada tau gak, saya hadir dengan membawa FF baru. Ya, walaupun FF saya masih
sama ancurnya dengan FF yang sebelumnya.
tapi, saya masih banget buat readers yang udah mau baca FF ancur saya ini. Baiklah tidak usah banyak Tanya lagi (?) “CHECK IT OUT << ______>>
tapi, saya masih banget buat readers yang udah mau baca FF ancur saya ini. Baiklah tidak usah banyak Tanya lagi (?) “CHECK IT OUT << ______>>
Sore ini langit nampak begitu mendung, mungkin sebentar lagi
akan turun hujan. Entah kenapa, hati ku terasa damai saat mendengar kata itu.
“HUJAN”. Menurut ku, hujan adalah peristiwa paling indah yang telah tuhan
ciptakan. Kalian bisa melihatnya saat butiran-butiran air yang terlihat seperti
Kristal jatuh dengan indahnya membasahi bumi. Dan pada saat semua itu terjadi,
akan terdengar suara yang begitu mendamaikan hati. Ya, semua itu adalah suara
hujan. Dan tak sampai di situ saja. Setelah hujan berhenti, akan tercipta
sebuah lukisan indah yang terukir di langit. Lukisan warna-warni, yang akan
membuat siapa saja yang melihatnya tergelak kagum.
Ternyata perkiraan ku benar. Sore ini, hujan turun dengan
derasnya. Aku hanya bisa tersenyum sambil menikmati pemandangan di depan ku.
Dan sesekali, aku menyesap segelas cappuccino yang baru saja aku pesan.
“Rhy~ya, kau sudah lama menunggu ku.” Aku tersentak saat
mendengar suara namja yang sudah tak asing lagi bagi ku.
“ahh, kyuhyun~ah. Kau sudah lama berdiri di situ?” Tanya ku gelagapan.
“heyy rhy~ya, kau pasti melamun lagi gara-gara melihat hujan.” Kata kyuhyun sedikit kesal.
“anii, aku tak melamun.” Sanggah ku.
“kau pasti seperti itu, tidak mau mengaku.” Ucapnya seraya duduk di depan ku.
“hari ini hujan turun terus menerus. Dan itu membuat ku sangat kesal.” Ucapnya lagi.
“kenapa seperti itu? aku malah senang jika hujan turun terus menerus.”
“kau memang aneh rhy~ya. Apa yang istimewa dari sebuah hujan. Hujan hanya membuat tubuh ku menggigil dan lemas. Dan akhirnya aku akan sakit” Jelasnya.
“haha, apakah sebegitu dendamnya kau dengan hujan. Sampai-sampai kau tak mau hujan turun lagi.” Jawab ku sambil sedikit terkekeh. dia hanya melihat ku sambil menampakan wajah kesalnya.
“ yak kyu~ah, dari pada kita berdebat hanya gara-gara hujan. Lebih baik kau pesan minuman mu dulu. Kau mau pesan apa?” Tanya ku.
“terserah kau saja.” Jawabnya singkat.
“baiklah, aku akan memesankan minuman kesukaan mu saja.” Kata ku sambil berjalan menuju tempat pemesanan. Dan tak sampai 10 menit, aku sudah membawa segelas cappuccino hangat untuknya.
“ahh, kyuhyun~ah. Kau sudah lama berdiri di situ?” Tanya ku gelagapan.
“heyy rhy~ya, kau pasti melamun lagi gara-gara melihat hujan.” Kata kyuhyun sedikit kesal.
“anii, aku tak melamun.” Sanggah ku.
“kau pasti seperti itu, tidak mau mengaku.” Ucapnya seraya duduk di depan ku.
“hari ini hujan turun terus menerus. Dan itu membuat ku sangat kesal.” Ucapnya lagi.
“kenapa seperti itu? aku malah senang jika hujan turun terus menerus.”
“kau memang aneh rhy~ya. Apa yang istimewa dari sebuah hujan. Hujan hanya membuat tubuh ku menggigil dan lemas. Dan akhirnya aku akan sakit” Jelasnya.
“haha, apakah sebegitu dendamnya kau dengan hujan. Sampai-sampai kau tak mau hujan turun lagi.” Jawab ku sambil sedikit terkekeh. dia hanya melihat ku sambil menampakan wajah kesalnya.
“ yak kyu~ah, dari pada kita berdebat hanya gara-gara hujan. Lebih baik kau pesan minuman mu dulu. Kau mau pesan apa?” Tanya ku.
“terserah kau saja.” Jawabnya singkat.
“baiklah, aku akan memesankan minuman kesukaan mu saja.” Kata ku sambil berjalan menuju tempat pemesanan. Dan tak sampai 10 menit, aku sudah membawa segelas cappuccino hangat untuknya.
“ini.” Kata ku sambil menyodorkan segelas cappuccino itu
padanya.
“ne, gomawo.”
entah kenapa, suasana seketika menjadi hening. Kita hanya sibuk menyesap segelas cappuccino kita masing-masing.
“rhy~ya, ku lihat, akhir-akhir ini kau dekat sekali dengan namja cantik fakultas music klasik itu. apa dia namjachingu mu?” Tanya kyuhyun yang berhasil membuat ku terkejut.
“huh?? Apa yang kau maksud adalah lee sungmin. Anii, dia bukan namjachingu ku. Dia hanya teman biasa. Kenapa kau menanyakanya?” Tanya ku balik.
“anii, bukan apa-apa. Aku hanya penasaran saja.” Jawabnya santai.
“ne, gomawo.”
entah kenapa, suasana seketika menjadi hening. Kita hanya sibuk menyesap segelas cappuccino kita masing-masing.
“rhy~ya, ku lihat, akhir-akhir ini kau dekat sekali dengan namja cantik fakultas music klasik itu. apa dia namjachingu mu?” Tanya kyuhyun yang berhasil membuat ku terkejut.
“huh?? Apa yang kau maksud adalah lee sungmin. Anii, dia bukan namjachingu ku. Dia hanya teman biasa. Kenapa kau menanyakanya?” Tanya ku balik.
“anii, bukan apa-apa. Aku hanya penasaran saja.” Jawabnya santai.
Hye rhy POV
“anii, bukan apa apa. Aku hanya penasaran saja.” Mendengar
kata-katanya membuat ku sedikit kecewa. Tapi sepertinya bukan sedikit, tapi
sangat kecewa. Perasaan perih ini muncul lagi, setelah beberapa hari ini, aku
tak pernah bertemu denganya.
jujur, aku menyimpan rasa pada sahabat ku ini. Rasa yang sudah lama aku pendam sendiri. Tapi mungkin, akan selamanya aku pendam sendiri. Ya, aku tau, aku sama sekali tak pantas untuknya. Aku hanya yeoja biasa di matanya. Aku hanya sebatas sahabat di matanya. Dan selamanya akan seperti itu.
jujur, aku menyimpan rasa pada sahabat ku ini. Rasa yang sudah lama aku pendam sendiri. Tapi mungkin, akan selamanya aku pendam sendiri. Ya, aku tau, aku sama sekali tak pantas untuknya. Aku hanya yeoja biasa di matanya. Aku hanya sebatas sahabat di matanya. Dan selamanya akan seperti itu.
@kampus
Pagi ini, hujan sudah turun dengan indahnya. Tapi, tidak
sederas kemarin sore. Pagi ini, hujan hanya menunjukan rintik-rintik indahnya
untuk ku. Sangat indah, hanya dua kata itu yang bisa kukatakan. Sepertinya
hujan selalu tau jika hati ku sedang tidak baik. Terbukti, pagi ini hujan
sedang menghibur ku dengan menunjukan beberapa rintiknya yang berhasil membuat
ku merasa lebih baik.
“heyy, kau sedang apa, huh??” ucap seseorang yang berhasil
mengagetkan ku.
“ahh, kyu. Kau mengagetkan ku saja.” Jawab ku.
“kau tau rhy~ya, perpustakaan itu tempat membaca buku. Bukan tempat melihat hujan.” Ucap kyu dengan nada kesalnya.
“haha, kau taukan, aku tak suka membaca buku. Lagian, hanya disini tempat yang pas untuk melihat hujan.” Jawab ku.
“ahh, kyu. Kau mengagetkan ku saja.” Jawab ku.
“kau tau rhy~ya, perpustakaan itu tempat membaca buku. Bukan tempat melihat hujan.” Ucap kyu dengan nada kesalnya.
“haha, kau taukan, aku tak suka membaca buku. Lagian, hanya disini tempat yang pas untuk melihat hujan.” Jawab ku.
Hening ... aku benci keadaan ini. ayo lah kyu, jangan diam
seperti ini. aku benar-benar benci jika seperti ini terus.
“wow, indahnya..” gumamnya yang akhirnya memecah keheningan.
“apa yang indah?” tanya ku tak mengerti.
“lihat itu. Bukan kah itu sangat indah.” Jawabnya sambil menunjuk sebuah pelangi.
“bukan indah kyu, tapi sangat indah.” Jawab ku.
“kau tau, tapi pelangi itu belum apa-apa dibandingkan ....” ucapnya menggantung.
“di bandingkan apa??”
“dibandingkan orang yang sedang duduk disamping ku.” Jawabnya sambil menunjukan evil smilenya.
“yaaakkkk ... berhentilah berbicara seperti itu kyuuu. Kau menyebalkan.” Ucap ku sambil memukul-mukul lenganya. Aku tau, semburat merah pasti sudah muncul menghiasi wajah ku. tapi menyebalkanya, ia malah tertawa puas saat melihat ku salah tingkah di depanya
“apa yang indah?” tanya ku tak mengerti.
“lihat itu. Bukan kah itu sangat indah.” Jawabnya sambil menunjuk sebuah pelangi.
“bukan indah kyu, tapi sangat indah.” Jawab ku.
“kau tau, tapi pelangi itu belum apa-apa dibandingkan ....” ucapnya menggantung.
“di bandingkan apa??”
“dibandingkan orang yang sedang duduk disamping ku.” Jawabnya sambil menunjukan evil smilenya.
“yaaakkkk ... berhentilah berbicara seperti itu kyuuu. Kau menyebalkan.” Ucap ku sambil memukul-mukul lenganya. Aku tau, semburat merah pasti sudah muncul menghiasi wajah ku. tapi menyebalkanya, ia malah tertawa puas saat melihat ku salah tingkah di depanya
.
“hye rhy~ya, apakah kita jadi makan bersama.” Ucap seseorang tiba-tiba.
“ohh, sungmin~ah. i..ya .. apakah kita pergi sekarang?” jawab ku gelagapan.
“baiklah, kajja.” Ucap sungmin seraya menarik tangan ku untuk bangun. Tapi tiba-tiba ada tangan lain yang juga menahan ku.
“kau mau kemana, huh. Tetap disini.” Ucap kyuhyun sambil terus menarik ku untuk duduk kembali. Terpaksa, aku pun menuruti keinginanya.
“mianhae sungmin~ssi, hye rhy harus tetap menemani ku disini. Jadi tolong, kau pergi sendiri.” Ucap kyuhyun dengan nada dinginya.
“hye rhy~ya, apakah dia namjachingu mu?” Tanya sungmin kepada ku.
“eemmmmm…”
“iya, aku adalah namjachingunya. Kau mau apa huh.” Sebelum aku sempat melanjutkan ucapan ku, dengan tegas kyuhyun sudah memotong ucapan ku.
“baiklah, aku akan pergi.” Kulihat raut kekecewaan menyelimuti wajah sungmin. Aku juga sempat tak percaya dengan ucapan kyuhyun barusan. Apa yang dia maksud. Apakah dia tak tau ucapanya barusan membuat hati ku bertambah perih.
“kyu~ah, apa maksud mu?? kenapa kau berbohong padanya!!!” ucap ku dengan nada sedikit tinggi.
“aku tak suka kau dekat denganya. Kau tau, dia hanya akan menyakiti mu saja rhy~ya.” Jawabnya tak kalah kasar.
“menyakiti apa?? Dekat denganya membuat ku nyaman. Bahkan lebih nyaman dari pada aku dekat dengan mu.” ucap ku lebih kasar.
“kau tau rhy~ya, dia hanya akan menyakiti mu saja. dan aku tak mau melihat mu menangis hanya gara-gara lelaki itu.” gertaknya.
“memang kau siapa bisa menyuruh ku untuk menjauhinya. Memang a…” belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku, dia sudah membungkam bibir ku dengan bibirnya. dia melumat bibir ku dengan kasar. Sepertinya dia sedang melampiaskan amarahnya di ciuman ini.
“uuummmppp” aku sudah kehabisan nafas gara-gara ciumannya. Aku pun mencoba melepas ciumanya dengan mendorong tubuhnya dengan semua kekuatan ku. dan akhirnya, dia melepaskan ciumanya.
hati ku benar-benar seperti di permainkan olehnya. Sakit … semuanya benar-benar terasa sangat menyakitkan.
“hye rhy~ya, apakah kita jadi makan bersama.” Ucap seseorang tiba-tiba.
“ohh, sungmin~ah. i..ya .. apakah kita pergi sekarang?” jawab ku gelagapan.
“baiklah, kajja.” Ucap sungmin seraya menarik tangan ku untuk bangun. Tapi tiba-tiba ada tangan lain yang juga menahan ku.
“kau mau kemana, huh. Tetap disini.” Ucap kyuhyun sambil terus menarik ku untuk duduk kembali. Terpaksa, aku pun menuruti keinginanya.
“mianhae sungmin~ssi, hye rhy harus tetap menemani ku disini. Jadi tolong, kau pergi sendiri.” Ucap kyuhyun dengan nada dinginya.
“hye rhy~ya, apakah dia namjachingu mu?” Tanya sungmin kepada ku.
“eemmmmm…”
“iya, aku adalah namjachingunya. Kau mau apa huh.” Sebelum aku sempat melanjutkan ucapan ku, dengan tegas kyuhyun sudah memotong ucapan ku.
“baiklah, aku akan pergi.” Kulihat raut kekecewaan menyelimuti wajah sungmin. Aku juga sempat tak percaya dengan ucapan kyuhyun barusan. Apa yang dia maksud. Apakah dia tak tau ucapanya barusan membuat hati ku bertambah perih.
“kyu~ah, apa maksud mu?? kenapa kau berbohong padanya!!!” ucap ku dengan nada sedikit tinggi.
“aku tak suka kau dekat denganya. Kau tau, dia hanya akan menyakiti mu saja rhy~ya.” Jawabnya tak kalah kasar.
“menyakiti apa?? Dekat denganya membuat ku nyaman. Bahkan lebih nyaman dari pada aku dekat dengan mu.” ucap ku lebih kasar.
“kau tau rhy~ya, dia hanya akan menyakiti mu saja. dan aku tak mau melihat mu menangis hanya gara-gara lelaki itu.” gertaknya.
“memang kau siapa bisa menyuruh ku untuk menjauhinya. Memang a…” belum sempat aku melanjutkan kata-kata ku, dia sudah membungkam bibir ku dengan bibirnya. dia melumat bibir ku dengan kasar. Sepertinya dia sedang melampiaskan amarahnya di ciuman ini.
“uuummmppp” aku sudah kehabisan nafas gara-gara ciumannya. Aku pun mencoba melepas ciumanya dengan mendorong tubuhnya dengan semua kekuatan ku. dan akhirnya, dia melepaskan ciumanya.
hati ku benar-benar seperti di permainkan olehnya. Sakit … semuanya benar-benar terasa sangat menyakitkan.
Kyuhyun POV
Setelah kejadian itu, dia jadi enggan bertemu dengan ku lagi.
Dia juga enggan menyapa ku lagi. Tapi entah kenapa, aku jadi sangat
merindukannya. Aku tak mengerti dengan perasaan ku sendiri. Kemarin, saat
sungmin mengajaknya makan bersama, hati ku tak terima akan itu. dan saat dia
mengatakan jika, dia lebih nyaman bersama sungmin, hati ku juga berdesir perih.
Dan sekarang, saat dia tak bersama ku lagi, aku jadi sangat ,merindukannya.
apa mungkin aku suka padanya. Tapi ku rasa tidak, aku hanya menganggapnya sebagai teman. Hanya teman dan tidak lebih dari itu.
apa mungkin aku suka padanya. Tapi ku rasa tidak, aku hanya menganggapnya sebagai teman. Hanya teman dan tidak lebih dari itu.
“kyu, kau sedang apa disini.” Hati ku sudah bersorak senang saat mendengar suara yang mirip dengan suara hye rhy berteriak memanggil ku. Dengan semangat, aku pun menoleh kebelakang untuk melihatnya.
“ohh, yura~ya” seketika tubuh ku melemas saat mendapati jika yang memanggil ku ternyata bukan hye rhy. Huffttt … kenapa yeoja itu mendekati ku lagi. Aku benar-benar sudah muak melihatnya.
“apakah aku boleh duduk disini.” Tanyanya dengan tampang aegyo nya yang tambah membuat ku muak.
“silahkan.” Jawab ku singkat.
“kyu~ah, apakah besok kau ada acara?” tanyanya membuka pembicaraan.
“eemm, sepertinya, besok aku akan sibuk mengerjakan tugas kuliah ku. Kenapa.” Sebenarnya aku berbohong kepadanya. Ya, aku terpaksa melakukan itu supaya dia cepat menjauh dari ku.
“ohhh, tidak apa-apa. Aku hanya sekedar bertanya” aku hanya menganggukan kepala ku menaggapi perkataanya. Ku lihat raut wajahnya menjadi muram seketika. Haha … bagus lah.
“yak sungmin~ah, kenapa sulit sekali.” Perhatian ku langsung
tertuju pada gadis yang barusan berteriak. Hye rhy~ya, apa yang sedang kau
lakukan dengan namja sialan itu.
“ini tidak sulit rhy~ya, nahh… letakan jari mu disini…dan sekarang coba kau mainkan” kenapa ini, kenapa tiba-tiba hati ku terasa perih seperti ini.aku merasa tak rela jika hye rhy berdekatan dengan namja itu. rasanya aku ingin memukul namja itu sampai dia tak bisa berkuti lagi. Tapi untuk sekarang, aku masih bisa meredam emosi ku.
“ini tidak sulit rhy~ya, nahh… letakan jari mu disini…dan sekarang coba kau mainkan” kenapa ini, kenapa tiba-tiba hati ku terasa perih seperti ini.aku merasa tak rela jika hye rhy berdekatan dengan namja itu. rasanya aku ingin memukul namja itu sampai dia tak bisa berkuti lagi. Tapi untuk sekarang, aku masih bisa meredam emosi ku.
Hye rhy POV
“Aku begitu merindukanya.” Mengapa kata itu yang selalu
memenuhi kepala ku sekarang. Apakah aku begitu mencintainya sehingga rasa rindu
ini semakin memuncak saat aku tak bisa bertemu denganya.
*tessss … aku merasa kepala ku basah karena ada air yang jatuh dari atas membasahi kepala ku. Hujan … kenapa hujan selalu tau jika aku sedang membutuhkan ketenangan. Mungkin untuk sekarang, hujan telah menjadi sahabat terbaik ku. Yang selalu datang saat aku merasa kesepian.
*tessss … aku merasa kepala ku basah karena ada air yang jatuh dari atas membasahi kepala ku. Hujan … kenapa hujan selalu tau jika aku sedang membutuhkan ketenangan. Mungkin untuk sekarang, hujan telah menjadi sahabat terbaik ku. Yang selalu datang saat aku merasa kesepian.
“hye rhy~ya” aku menoleh kebelakang saat kudengar seseorang
memanggil ku. Kyu … kenapa dia ada disini.
“rhy~ya, kenapa kau belum pulang” tanyanya seraya duduk di sebelah ku.
“anii, aku hanya ingin menikmati hujan.” Jawab ku.
“oohhh.”
“rhy~ya, kenapa kau belum pulang” tanyanya seraya duduk di sebelah ku.
“anii, aku hanya ingin menikmati hujan.” Jawab ku.
“oohhh.”
Hening … keadaan menyebalkan ini muncul lagi setelah beberapa
hari ini aku tak bertemu dengannya. Tetapi kenapa aku merasa ada yang berbeda
dengan keadaan ini. Rasa aneh, tak seperti biasanya. Biasanya aku akan merasa
risih dan terganggu, tapi sekarang, hanya rasa nyaman yang aku rasakan.
“hye rhy~ya, kenapa beberapa hari ini aku tak pernah melihat mu di kampus.” Tanyanya memecah keheningan.
“kata siapa?? Seminggu ini aku selalu berangkat ke kampus” sanggah ku.
“bersama Lee sungmin ??” tanyanya dengan nada penasaran.
aku hanya menganggukan kepala ku tanpa menjawab pertanyaanya.
“kenapa kau masih mendekatinya ?” sekarang nada bicaranya sudah agak meninggi. Ya, aku tau jika dia sedang marah sekarang. Tapi apa alasanya untuk marah kepada ku. Dia bukan siapa-siapa ku. Bukankah selama ini dia hanya menganggap ku sebagai teman ?? lagi pula, ku lihat beberapa hari ini dia sedang dekat dengan seorang yeoja.
“apakah itu salah?? Apakah aku salah jika aku dekat dengan Lee sungmin. Lagi pula, kau juga bukan siapa-siapa ku.” Jawab ku mulai emosi.
“aku sudah bilang rhy~ya, dia hanya akan menyakiti mu. kenapa kau sangat keras kepala huh.” Bentaknya yang benar-benar berhasil membuat ku ingin menangis.
“tapi apa hak mu untuk melarang ku menjauhinya. Kau bukan namjachingu ku. Kau bukan siapa-siapa di hidup ku. Kau bukan siapa-siapa kyuhyun~ah.” Aku benar-benar tak bisa menahan air mata ku sekarang. Aku menangis, aku menangis di depanya. Dan aku yakin, aku terlihat seperti orang bodoh sekarang.
“baiklah, aku tau aku bukan siapa-siapa di hidup mu. aku tau, aku sama sekali tak berguna untuk mu. terserah kau rhy~ya, aku hanya ingin melindungi mu. aku hanya ingin menyelamatkan mu dari namja itu.”
“hye rhy~ya, kenapa beberapa hari ini aku tak pernah melihat mu di kampus.” Tanyanya memecah keheningan.
“kata siapa?? Seminggu ini aku selalu berangkat ke kampus” sanggah ku.
“bersama Lee sungmin ??” tanyanya dengan nada penasaran.
aku hanya menganggukan kepala ku tanpa menjawab pertanyaanya.
“kenapa kau masih mendekatinya ?” sekarang nada bicaranya sudah agak meninggi. Ya, aku tau jika dia sedang marah sekarang. Tapi apa alasanya untuk marah kepada ku. Dia bukan siapa-siapa ku. Bukankah selama ini dia hanya menganggap ku sebagai teman ?? lagi pula, ku lihat beberapa hari ini dia sedang dekat dengan seorang yeoja.
“apakah itu salah?? Apakah aku salah jika aku dekat dengan Lee sungmin. Lagi pula, kau juga bukan siapa-siapa ku.” Jawab ku mulai emosi.
“aku sudah bilang rhy~ya, dia hanya akan menyakiti mu. kenapa kau sangat keras kepala huh.” Bentaknya yang benar-benar berhasil membuat ku ingin menangis.
“tapi apa hak mu untuk melarang ku menjauhinya. Kau bukan namjachingu ku. Kau bukan siapa-siapa di hidup ku. Kau bukan siapa-siapa kyuhyun~ah.” Aku benar-benar tak bisa menahan air mata ku sekarang. Aku menangis, aku menangis di depanya. Dan aku yakin, aku terlihat seperti orang bodoh sekarang.
“baiklah, aku tau aku bukan siapa-siapa di hidup mu. aku tau, aku sama sekali tak berguna untuk mu. terserah kau rhy~ya, aku hanya ingin melindungi mu. aku hanya ingin menyelamatkan mu dari namja itu.”
bodoh … kau sangat bodoh Cho kyuhyun. Untuk apa kau melindungi ku dari namja itu. untuk apa !!! jika kau bisa tau, aku tak mungkin jatuh cinta padanya. Karena apa?? Karena aku hanya mencintai mu. hati ku hanya terbuka untuk mu. hanya untuk mu Cho kyuhyun !!!
“baiklah jika itu mau mu hye rhy~ya. Mungkin jika kau bersamanya, hidup mu akan terasa lebih baik. Tak apa jika kau lebih memilihnya. Dan mulai sekarang, aku tak kan mengganggu kehidupan mu lagi.” Perih … hati ku terasa sangat perih saat mendengar semua perkataanya. Rasanya seperti beribu belati menghujam jantung ku. rasanya sangat sakit. Sakit … dan perih.
aku hanya bisa menangis sambil melihatnya perlahan menjauh pergi. Rasa sakit di hati ku kini bertambah dalam, dan mungkin, tidak bisa di sembuhkan lagi.
Kyuhyun POV
Bodoh … sekarang aku hanya bisa mengutuki diri ku sendiri
karena kebodohan ku. kenapa aku bisa segampang itu melepasnya. Kenapa aku tak
mengenggam tanganya saat tadi dia menangis. Aaarrrggghhh … aku mengacak rambut
ku frustasi. Tak terasa, air mata ku perlahan jatuh melewati pelupuk mata ku.
dengan kasar, aku pun menghapusnya. Aku tak mau menjadi namja yang lemah hanya
gara-gara seorang yeoja. Tapi disisi lain, aku masih tidak rela melepasnya. Aku
sama sekali tak rela jika dia bersama Lee sungmin, namja sialan itu. tapi apa
daya, aku sendiri yang melepaskannya. Aku sendiri yang menyuruh dirinya menjauh
dari ku.
menyesal … sekarang aku hanya bisa menyesali semuanya. “Cho kyuhyun, kau memang namja bodoh.”
menyesal … sekarang aku hanya bisa menyesali semuanya. “Cho kyuhyun, kau memang namja bodoh.”
#2 mounth later
Hye rhy POV
2 bulan sudah, aku tak bertemu dengannya. Dan selama dua bulan
itu, hidup ku terasa seperti mayat hidup. Tak bersemangat dan tak berselera
lagi untuk melanjutkan hidup. Setiap hari, hanya banyangan wajahnya yang muncul
di kepala ku.
“heyy, kau sedang memikirkan apa?” aku terbangun dari lamunan
ku saat sepasang tangan tepat menyentuh kedua bahu ku.
“aahh, sungmin~ah. aku tidak sedang memikirkan apa-apa.” Bohong ku.
“kau pasti sedang mememikirkannya.” Tebaknya.
“anii, aku tidak sedang memikirkanya. Lagi pula, untuk apa aku memikirkanya.” Bohong ku sekali lagi.
“jangan berbohong hye rhy~ya. Mata mu itu tak pernah bisa berbohong. Kau sedang merindukanya, itu semua terlihat jelas di mata mu.” aku hanya terdiam. Tak ada satu perkataan pun yang mampu ku ucapkan lagi.
“tak perlu membohongi diri mu sendiri rhy~ya. Jika kau meyukainya, kenapa kau tak mengejarnya.” Ucapnya sambil menunjukan senyum manisnya.
aku tetap terdiam. Aku bingung apa yang harus aku katakan padanya. Dia memang benar, aku selalu membohongi diri ku sendiri. Aku tak pernah jujur dengan perasaan ku sendiri.
“apakah, aku adalah penyebab kyuhyun menjauhi mu.” mendengar pertanyaanya membuat ku merasa bersalah. Apakah selama ini dia merasa seperti itu.
“anii, sungmin~ah. kyuhyun menjauhi ku bukan karena mu. kyuhyun menjauhi ku karna ...”
“karna aku rhy~ya. Semuanya terjadi karna kesalahan ku. Semua terjadi karna aku muncul dalam kehidupan mu.” dengan reflek, aku langsung memeluk tubuhnya erat. Aku tak mau dia mengatakan semua hal itu lagi. karena secara tidak langsung, dia telah menambah rasa perih di hati ku.
“berhenti sungmin~ah. berhentilah mengatakan semua hal itu lagi.” isak ku. “ kau salah ... bukan suatu kesalahan jika kau datang ke kehidupan ku. Jujur, kehadiran mu di kehidupan ku mampu memberi ku sedikit warna di kehidupan ku. Dan ... kehadiran mu di kehidupan ku mampu sedikit mengisi ruang kosong yang selama ini selalu ku berikan untuk kyuhyun.”
“anii hye rhy~ya. Mungkin sekarang saatnya untuk aku menjauhi mu. mungkin, itu adalah jalan yang terbaik bagi kita berdua.”
“tidaakkk.” Teriak ku sambil terus mengeratkan pelukan ku padanya. “mungkin bagi mu, itu adalah jalan yang terbaik. Tapi bagi ku tidak. kau tak boleh meninggal kan ku sungmin~ah. cukup kyuhyun saja yang meninggalkan ku. Cukup dia saja.”
“tapi kehadiran ku, hanya akan menjadi penghambat kedekatan mu dengan kyuhyun.” Ucapnya keras kepala.
“anii sungmin~ah. tolong jangan pergi. Tetaplah bersama ku. Tetaplah menjadi sahabat ku, sahabat setiaku. Tetaplah menjadi penyemangat ku. Karna untuk sekarang, aku sudah tak tau lagi harus mengadu pada siapa. Aku sudah tau tak harus bersandar pada siapa. “ isak ku makin kencang.
“aahh, sungmin~ah. aku tidak sedang memikirkan apa-apa.” Bohong ku.
“kau pasti sedang mememikirkannya.” Tebaknya.
“anii, aku tidak sedang memikirkanya. Lagi pula, untuk apa aku memikirkanya.” Bohong ku sekali lagi.
“jangan berbohong hye rhy~ya. Mata mu itu tak pernah bisa berbohong. Kau sedang merindukanya, itu semua terlihat jelas di mata mu.” aku hanya terdiam. Tak ada satu perkataan pun yang mampu ku ucapkan lagi.
“tak perlu membohongi diri mu sendiri rhy~ya. Jika kau meyukainya, kenapa kau tak mengejarnya.” Ucapnya sambil menunjukan senyum manisnya.
aku tetap terdiam. Aku bingung apa yang harus aku katakan padanya. Dia memang benar, aku selalu membohongi diri ku sendiri. Aku tak pernah jujur dengan perasaan ku sendiri.
“apakah, aku adalah penyebab kyuhyun menjauhi mu.” mendengar pertanyaanya membuat ku merasa bersalah. Apakah selama ini dia merasa seperti itu.
“anii, sungmin~ah. kyuhyun menjauhi ku bukan karena mu. kyuhyun menjauhi ku karna ...”
“karna aku rhy~ya. Semuanya terjadi karna kesalahan ku. Semua terjadi karna aku muncul dalam kehidupan mu.” dengan reflek, aku langsung memeluk tubuhnya erat. Aku tak mau dia mengatakan semua hal itu lagi. karena secara tidak langsung, dia telah menambah rasa perih di hati ku.
“berhenti sungmin~ah. berhentilah mengatakan semua hal itu lagi.” isak ku. “ kau salah ... bukan suatu kesalahan jika kau datang ke kehidupan ku. Jujur, kehadiran mu di kehidupan ku mampu memberi ku sedikit warna di kehidupan ku. Dan ... kehadiran mu di kehidupan ku mampu sedikit mengisi ruang kosong yang selama ini selalu ku berikan untuk kyuhyun.”
“anii hye rhy~ya. Mungkin sekarang saatnya untuk aku menjauhi mu. mungkin, itu adalah jalan yang terbaik bagi kita berdua.”
“tidaakkk.” Teriak ku sambil terus mengeratkan pelukan ku padanya. “mungkin bagi mu, itu adalah jalan yang terbaik. Tapi bagi ku tidak. kau tak boleh meninggal kan ku sungmin~ah. cukup kyuhyun saja yang meninggalkan ku. Cukup dia saja.”
“tapi kehadiran ku, hanya akan menjadi penghambat kedekatan mu dengan kyuhyun.” Ucapnya keras kepala.
“anii sungmin~ah. tolong jangan pergi. Tetaplah bersama ku. Tetaplah menjadi sahabat ku, sahabat setiaku. Tetaplah menjadi penyemangat ku. Karna untuk sekarang, aku sudah tak tau lagi harus mengadu pada siapa. Aku sudah tau tak harus bersandar pada siapa. “ isak ku makin kencang.
Lee sungmin POV
“tetaplah menjadi sahabat ku, sahabat setia ku.” jujur, hati
ku langsung berdesir perih setelah mendengar perkataanya. Sahabat, ternyata
hanya sahabat. Ya, dari awal memang aku sudah tau bahwa, cinta ku tak kan
pernah ia balas. Tapi bodohnya, aku terus mengejarnya hingga aku sendiri yang
akhirnya tersakiti. Sebenarnya aku tau, bahwa dia hanya mencintai Cho kyuhyun.
Hatinya hanya untuk seorang Cho kyuhyun.
“baiklah rhy~ya, aku tak kan meninggalkan mu. sudahlah, jangan
menangis lagi.” Ucap ku seraya mengelus rambutnya untuk menenangkanya.
“gomawo, kau mau menjadi sandaran ku dan tempat mengeluh ku selama ini. Mungkin jika tak ada kau, entah aku sudah menjadi apa sekarang. Sekali lagi gomawo sungmin~ah.”
hanya sekedar sandaran dan tempat mengeluh saja. Ya, aku sangat tau jika aku tak kan menjadi lebih dari itu. sakit!!! Kini, hanya itu yang aku rasakan. Tapi tak apa, demi hye rhy aku akan melakukan segalanya.
“gomawo, kau mau menjadi sandaran ku dan tempat mengeluh ku selama ini. Mungkin jika tak ada kau, entah aku sudah menjadi apa sekarang. Sekali lagi gomawo sungmin~ah.”
hanya sekedar sandaran dan tempat mengeluh saja. Ya, aku sangat tau jika aku tak kan menjadi lebih dari itu. sakit!!! Kini, hanya itu yang aku rasakan. Tapi tak apa, demi hye rhy aku akan melakukan segalanya.
Hye rhy POV
Penat, sore hari yang sangat penat. Hufftt .. sebaiknya aku
pergi keluar untuk sekedar merefresh otak ku. aku pun langsung menyambar jaket
ku dan pergi keluar.
tapi sekarang aku mau kemana?? Langit juga sudah kelihatan mendung. Mungkin sebaiknya aku pergi minum kopi ke coffe shop langganan ku dan kyuhyun.
KYUHYUN!!! Kenapa nama itu berputar-putar di kepala ku lagi. Isshhh .. padahal aku sedang tidak ingin memikirkanya. Baiklah, aku akui aku sangat merindukanya. Dan itu juga penyebab dari kepenatan ku. yak .. yak ..yakk .. Kim hye rhy, kenapa kau malah memikirkanya.
#teesss. Aku merasa setetes air turun membasahi kepala ku. ohh tuhan .. tolong jangan turunkan hujan sekarang. Aku pun langsung berlari menuju coffe shop yang aku tuju. Tapi di tengah perjalanan, hujan turun dengan derasanya. Aku pun mempercepat kecepatan lari ku. dan saat aku tiba di depan coffe shop itu, ternyata tokonya tutup.
aku hanya bisa menghela nafas berat. Tapi tunggu, ada seseorang yang juga kecewa karna toko ini ternyata tutup. Tapi sepertinya aku kenal dengan orang itu. Kyu!! Dengan gugup aku pun langsung berbalik untuk meninggalkan toko itu. tapi …
tapi sekarang aku mau kemana?? Langit juga sudah kelihatan mendung. Mungkin sebaiknya aku pergi minum kopi ke coffe shop langganan ku dan kyuhyun.
KYUHYUN!!! Kenapa nama itu berputar-putar di kepala ku lagi. Isshhh .. padahal aku sedang tidak ingin memikirkanya. Baiklah, aku akui aku sangat merindukanya. Dan itu juga penyebab dari kepenatan ku. yak .. yak ..yakk .. Kim hye rhy, kenapa kau malah memikirkanya.
#teesss. Aku merasa setetes air turun membasahi kepala ku. ohh tuhan .. tolong jangan turunkan hujan sekarang. Aku pun langsung berlari menuju coffe shop yang aku tuju. Tapi di tengah perjalanan, hujan turun dengan derasanya. Aku pun mempercepat kecepatan lari ku. dan saat aku tiba di depan coffe shop itu, ternyata tokonya tutup.
aku hanya bisa menghela nafas berat. Tapi tunggu, ada seseorang yang juga kecewa karna toko ini ternyata tutup. Tapi sepertinya aku kenal dengan orang itu. Kyu!! Dengan gugup aku pun langsung berbalik untuk meninggalkan toko itu. tapi …
“rhy~ya …” ku dengar dia memanggil ku dengan suara seraknya.
Dengan terpaksa, aku pun mengurungkan niat ku dan berbalik untuk melihatnya.
“kyu, kenapa kau ada disini.” Jawab ku gugup.
“tadinya aku ingin membeli cappuccino disini, tapi tokonya tutup. Kau sendiri??” tanyanya sambil berjalan menghampiri ku.
“a…aku juga sama.” Jawab ku tergugup.
Setelah percakapan itu selesai, seperti biasa, keadaan berubah menjadi hening kembali. Kita berdua hanya sibuk menikmati hujan sambil sesekali menggosok-gosok kedua telapak tangan kita untuk mengahangatkan badan.
“ rhy~ya, bagaimana kabar mu.” tanyanya tiba-tiba.
“eemm.. cukup baik. Kau sendiri??” bohong ku.
“sangat buruk!!” jawabnya penuh penekanan.
“huh, wae??”
“karna sebagian dari hidup ku hilang.” Jawabnya yang membuat ku makin penasaran.
“maksud mu??”
“kyu, kenapa kau ada disini.” Jawab ku gugup.
“tadinya aku ingin membeli cappuccino disini, tapi tokonya tutup. Kau sendiri??” tanyanya sambil berjalan menghampiri ku.
“a…aku juga sama.” Jawab ku tergugup.
Setelah percakapan itu selesai, seperti biasa, keadaan berubah menjadi hening kembali. Kita berdua hanya sibuk menikmati hujan sambil sesekali menggosok-gosok kedua telapak tangan kita untuk mengahangatkan badan.
“ rhy~ya, bagaimana kabar mu.” tanyanya tiba-tiba.
“eemm.. cukup baik. Kau sendiri??” bohong ku.
“sangat buruk!!” jawabnya penuh penekanan.
“huh, wae??”
“karna sebagian dari hidup ku hilang.” Jawabnya yang membuat ku makin penasaran.
“maksud mu??”
Kyuhyun POV
Aku bertemu denganya di depan coffe shop ini secara kebetulan.
Mungkin, hujanlah yang mempertemukan kita berdua. Entahlah, akhir-akhir ini aku
jadi suka sekali dengan hujan. Mungkin hujan bisa sedikit mengobati rasa rindu
ku pada hye rhy. Ya, karna setiap aku mendengar kata hujan, hal yang pertama
kali akan ku pikirkan adalah Kim hye rhy.
seperti biasa, hanya percakapan kecil yang kami bicarakan. Dan pada akhirnya, hening. Tapi, aku tak akan sia-sia kan kesempatan ini. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya tentang keadaanya saat dia bersama Lee sungmin, tapi jawabannya sedikit membuat ku kecewa.
“cukup baik” aku tak tau dia hanya berbohong pada ku atau memang itu adalah sebuah kenyataan. Dan saat dia bertanya tentang keadaan ku, aku pun terpaksa menjawab “sangat buruk” karna itu adalah kenyataanya. Untuk apa aku harus menutupinya.
seperti biasa, hanya percakapan kecil yang kami bicarakan. Dan pada akhirnya, hening. Tapi, aku tak akan sia-sia kan kesempatan ini. Aku pun memberanikan diri untuk bertanya tentang keadaanya saat dia bersama Lee sungmin, tapi jawabannya sedikit membuat ku kecewa.
“cukup baik” aku tak tau dia hanya berbohong pada ku atau memang itu adalah sebuah kenyataan. Dan saat dia bertanya tentang keadaan ku, aku pun terpaksa menjawab “sangat buruk” karna itu adalah kenyataanya. Untuk apa aku harus menutupinya.
“ karna tak ada kau, hidup ku menjadi seperti tidak hidup.”
Jawab ku sambil terus menatap kedepan.
“kenapa bisa seperti itu. kenapa harus aku??”
“karna kau yang membuat ku hidup Kim hye rhy. Karna kau adalah sebagian dari hidup ku.” jawab ku penuh dengan penekanan.
kulihat bahunya sudah bergetar dan matanya memerah. Yak Cho kyuhyun, apa yang barusan kau lakukan, huh.
“tapi kenapa aku kyu. Kenapa harus aku.” Ucapnya sambil terisak.
“karna aku sangat mencintai mu hye rhy~ya. Karna aku sangat-sangat mencintai mu.” dia hanya diam sambil terus memandangi ku, seolah dia tak percaya dengan apa yang aku katakan barusan. Tetapi sedetik kemudian, dia menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah penuh dengan air mata.
“tatap aku rhy~ya. Tataplah mata ku.” ucap ku sambil berusaha menegakan bahunya. “apakah kau bisa melihat kesungguhan di mata ku.” dia hanya diam. Tak membalas pertanyaanku.
“kenapa bisa seperti itu. kenapa harus aku??”
“karna kau yang membuat ku hidup Kim hye rhy. Karna kau adalah sebagian dari hidup ku.” jawab ku penuh dengan penekanan.
kulihat bahunya sudah bergetar dan matanya memerah. Yak Cho kyuhyun, apa yang barusan kau lakukan, huh.
“tapi kenapa aku kyu. Kenapa harus aku.” Ucapnya sambil terisak.
“karna aku sangat mencintai mu hye rhy~ya. Karna aku sangat-sangat mencintai mu.” dia hanya diam sambil terus memandangi ku, seolah dia tak percaya dengan apa yang aku katakan barusan. Tetapi sedetik kemudian, dia menunduk, berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah penuh dengan air mata.
“tatap aku rhy~ya. Tataplah mata ku.” ucap ku sambil berusaha menegakan bahunya. “apakah kau bisa melihat kesungguhan di mata ku.” dia hanya diam. Tak membalas pertanyaanku.
emosi ku kini sudah tak bisa ku kuasai lagi. Aku pun langsung menariknya ketengah hujan. Aku sudah tak peduli tubuh ku akan basah atau apa. Yang terpenting, aku harus menunjukan kepadanya jika aku benar-benar sangat mencintainya.
“dengar hye rhy~ya, aku memang tak pernah peka dengan perasaan ku sendiri. Aku memang namja bodoh, yang tak bisa menyadari jika aku telah jatuh cinta dengan mu. Tapi ketika kau pergi meninggalkan ku, aku baru sadar jika kau adalah sebagian dari hidup ku. kau lah yang membuat hidup ku lebih berwarna. Dan kaulah yang selalu membuat ku hidup. Aku memang bodoh, menyuruh mu untuk meninggalkan ku dan pergi ke pelukan Lee sungmin. Aku memang bodoh hye rhy~ya. Tapi untuk kali ini, aku tak kan pernah melepaskan mu lagi. Aku tidak akan membiarkan laki-laki lain memegang mu seperti ini. Aku melakukan itu semua karna aku mencintai mu rhy~ya. aku melakukanya karna aku sangat-sangat mencintai mu.”
dengan cekatan, aku langsung meraih tengkuknya dan menagkup wajahnya dengan kedua tangan ku. Kini, wajah ku hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya. Dan dengan cepat, aku langsung menempelkan bibir ku dengan bibirnya. Aku tak peduli jika aku sedang menciumnya di bawah guyuran hujan seperti ini. Aku juga tak peduli jika ada banyak orang yang memandangi aksi ku ini.
Aku melumat bibirnya dengan sangat lembut, karna aku tak mau menyakitinya lagi. dan aku harap, dia bisa merasakan kesunggguhan ku lewat ciuman ini. Perlahan, aku melepaskan kontak bibir ku dari bibirnya. Aku melihat semburat meah menghiasi wajah cantiknya.
“hye rhy~ya, saranghae. Tolong, percayalah pada ku, jika aku benar-benar mencintai mu.” aku melihatnya tersenyum sambil menganggukan kepala. Tapi, apa itu tandanya dia telah mempercayaiku.
“apakah itu tandanya kau telah mempercayai ku??” Tanya ku dengan wajah polos. Sekali lagi, dia hanya menganggukan kepala dan menunjukan senyum manisnya kepada ku.
dengan sedikit kasar, aku pun menariknya ke dalam pelukan ku. jujur, hati benar-benar terasa senang dan lega sekarang.
“gomawo hye rhy~ya, karna kau sudah mau percaya pada ku. aku berjanji, tidak akan membuat mu tersakiti lagi. Saranghae.”
Pertama
kali aku bertemu denganya, hujanlah yang telah mempertemukan ku. saat aku
sedang berdua dengannya, hujan juga tak pernah absen untuk menemani ku. saat
aku sedang merindukan nya, hujan datang untuk menemani ku.saat hati ku terasa
perih karenanya, hujan juga akan datang untuk menghiburku. saat aku berpisah
dengannya, hujan juga yang akhirnya mempertemukan kami kembali. Dan, karna
hujan pula, aku bisa bersatu denganya.
Yuppss,, akhirnya selesai juga FF sampah ini. Endingnya pasti
jelek banget ya. #bunuh saya!!. Mianhae kalau FFnya bener-benar ancur. Tapi
saya ucapkan bermilyar-milyar terimakasih buat readers u=yang udah sudi baca FF
ku ini.
OK.OK.. See you in other FF readers J
0 Comment:
Posting Komentar