Jika aku menginggat masa-masa ku selama 3 tahun yang lalu,
rasanya aku ingin menangis saja. tak ada seorang pun, aku hanya sendiri.
semuanya ku lakukan sendiri. tak ada tempat mengadu, tak ada tempat bersandar dan tak ada tempat untuk menangis.
takut, sedih, dan sakit. semuanya bercampur aduk di dalam perasaan ku. hampir setiap hari aku tumpahkan semua perasaan ku itu kedalam tangisan. aku selalu berharap, semua perasaan ku itu dapat mengalir hilang bersamaan dengan air mata ku yang jatuh.
tapi semuanya salah. semakin hari, rasa sakit dan takut ku semakin bertambah. aku selalu mencoba untuk tetap tegar dan tersenyum, tapi tetap saja, perlahan-lahan, semuanya runtuh.
aku hanya bisa menyimpan semuanya sendiri. tak ada orang yang tau selain aku. semakin hari, aku semakin lemah. hingga semuanya menjadi hancur. semua orang menyalahkan ku. semua orang menghakimi ku. padahal, semua ini bukan salah ku. semua ini bukan karna ku.
menangis. aku hanya bisa menangis lagi. aku selalu benci dengan diri ku sendiri, kenapa aku menjadi seseorang yang begitu bodoh dan lemah. kenapa aku tak pernah bisa melawan semua ini. semuanya semakin bertambah sakit. tapi aku hanya sendiri. tak ada seorang pun yang dapat memberi ku semangat atau sekedar menghibur ku.
tapi perlahan, aku mulai bangkit. aku mulai bangkit untuk melakukan yang terbaik. aku mencoba melakukan yang aku bisa. untuk orang-orang yang sangat aku sayangi, pasti aku bisa bangkit dari keterpurukan ini.
ya, aku bisa bangkit. walaupun ... TETAP MENGECEWAKAN. tapi paling tidak, aku sudah bisa melihat senyuman kecil dari 2 orang yang sangat aku cintai.
takut, sedih, dan sakit. semuanya bercampur aduk di dalam perasaan ku. hampir setiap hari aku tumpahkan semua perasaan ku itu kedalam tangisan. aku selalu berharap, semua perasaan ku itu dapat mengalir hilang bersamaan dengan air mata ku yang jatuh.
tapi semuanya salah. semakin hari, rasa sakit dan takut ku semakin bertambah. aku selalu mencoba untuk tetap tegar dan tersenyum, tapi tetap saja, perlahan-lahan, semuanya runtuh.
aku hanya bisa menyimpan semuanya sendiri. tak ada orang yang tau selain aku. semakin hari, aku semakin lemah. hingga semuanya menjadi hancur. semua orang menyalahkan ku. semua orang menghakimi ku. padahal, semua ini bukan salah ku. semua ini bukan karna ku.
menangis. aku hanya bisa menangis lagi. aku selalu benci dengan diri ku sendiri, kenapa aku menjadi seseorang yang begitu bodoh dan lemah. kenapa aku tak pernah bisa melawan semua ini. semuanya semakin bertambah sakit. tapi aku hanya sendiri. tak ada seorang pun yang dapat memberi ku semangat atau sekedar menghibur ku.
tapi perlahan, aku mulai bangkit. aku mulai bangkit untuk melakukan yang terbaik. aku mencoba melakukan yang aku bisa. untuk orang-orang yang sangat aku sayangi, pasti aku bisa bangkit dari keterpurukan ini.
ya, aku bisa bangkit. walaupun ... TETAP MENGECEWAKAN. tapi paling tidak, aku sudah bisa melihat senyuman kecil dari 2 orang yang sangat aku cintai.
dan akhirnya ... semuanya berakhir. bahagia, hanya rasa itu yang aku rasakan saat semua ini berakhir. akhirnya, aku bisa lepas dari mereka semua. akhirnya, mereka semua hilang dari hidup ku dan sekarang, saatnya untuk MOVE ON. mencari teman terbaik untuk ku. dan melupakan mereka semua.
tapi tak ada sedikit pun keinginan untuk melupankan semua kisah selama 3 tahun itu. semua kisah itu, akan selalu ku kenang sebagai kisah sekaligus masa terkelam dalam hidup ku.
CUKUP 3 TAHUN SAJA, AKU TAK INGIN MERASAKAN LEBIH DARI ITU.
WALAUPUN SEMUANYA SUDAH BERAKHIR, TAPI RASA SAKITNYA MASIH SAJA AKU RASAKAN. SAMPAI SAAT INI.