BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Untuk
mendukung kecerdasan dan produktivitas kerja, manusia perlu mengkonsumsi
makanan yang sehat, yaitu makanan yang mengandung zat-zat makanan yang
diperlukan oleh tubuh. Di Indonesia contoh pola makanan seimbang yang telah
dikenal masyarakan luas adalah pola makanan 4 sehat 5 sempurna. Yaitu pola
makanan yang disusun dengan baik dan mengandung zat-zat yang diperlukan oleh
tubuh.
Namun
kenyataannya, banyak orang yang lebih memilih mengkonsumsi makanan instan
dengan berbagai alasan yang mereka hadapi. Salah satu alasannya adalah karna
kesibukan mereka. Padatnya rutinitas perkerjaan membuat mereka tidak sempat
untuk sekedar memasak makanan yang sehat. Sifat makanan instan yang mudah
didapat dan praktis penyajiannya, menjadi pilihan alternative mereka untuk dikonsumsi
sehari-hari. Makanan instan yang biasa digemari oleh masyarakat Indonesia
adalah mie instan.
Dijaman
modern seperti sekarang, para produsen mie instan telah menciptakan berbagai
inovasi rasa yang membuat mie instan semakin menarik. Sehingga para konsumen
menjadi tertarik untuk tetap mengkonsumsi mie instan.
Tetapi
dibalik kelezatan rasa yang diberikan oleh mie instan, terdapat beberapa
zat-zat berbahaya yang dapat berdampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Namun
banyak orang yang tidak mengetahuinya bahkan mengabaikannya.
Oleh
karena itu, kami tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang dampak
mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan tubuh.
1.2 Rumusan masalah
1. Zat berbahaya apa yang terkandung
dalam mie instan ?
2.
Apa dampak mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan tubuh ?
3. Apa alasan masyarakat lebih memilih mie
instan untuk dikonsumsi ?
4. Apa solusi yang dapat diterapkan untuk
mencegah dampak buruk yang ditimbulkan mie instan ?
1.3 Tujuan penelitian
1.
Untuk mengetahui zat apa saja yang
terkandung dalam mie instan.
2.
Untuk mengetahui dampak apa yang
ditimbulkan dalam mengkonsumsi mie instan bagi kesehatan tubuh.
3.
Untuk mengetahui alasan masyarakat lebih
memilih mie instan untuk dikonsumsi.
4.
Untuk mengetahui solusi yang dapat diterapkan
untuk mencegah dampak buruk yang ditimbulkan mie instan.
1.4 Manfaat Penelitian
Karya ilmiah ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan informasi mengenai dampak mengkonsumsi mie instan
bagi kesehatan tubuh terhadap pembaca. Dan diharapkan dapat menambah wawasan
kepada penulis tentang hal ini.
1.5 Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah,
terfokus dan tidak meluas penulis hanya membatasi penelitian pada dampak
mengkonsumsi mie instan terhadap kesehatan tubuh. Dan penelitian ini hanya
terfokus pada siswa kelas XI IPA SMA 1 KAJEN.
BAB
II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian mie instan
Mie yang sudah dimasak
terlebih dahulu dan dicampur dengan minyak, dan bisa dipersiapkan untuk
konsumsi hanya dengan menambahkan air panas dan bumbu - bumbu yang sudah ada
dalam paketnya.
2.2
Sejarah mie instan
Mie
instan pertama kali ditemukan oleh Mamofuku ando. Waktu itu, Jepang sedang
mengalami krisis pangan. Dan kala itu Amerika sedang gencar-gencarnya
menyumbang gandum keseluruh wilayah Jepang. Sehingga harga terigu menjadi
sangat murah di Jepang. Pemerintah jepang pun memerintah warganya untuk mengkonsumsi
roti gandum dan terigu untuk mengganti nasi.
Melihat
banyak sekali orang yang memakan mie di dekat Pasar Harikyu di Osaka-Jepang,
pikiran Ando mulai tergugah. Kenapa dia tidak membuat mie berbahan dasar terigu?
Bukankah orang Jepang sangat menyukai mie? Apalagi mie adalah makanan pokok
yang dirasa sangat enak, murah, tahan lama, dan tidak terlalu sulit untuk
mengolahnya.
Setelah
itu, dimulailah percobaannya untuk membuat mie. Mula-mula dia membuat adonan mie
yang sudah digoreng agar lebih awet, gurih dan mudah diolah. Lalu dia juga
menambahkan kuah rasa ayam yang dirasanya tidak amis dan rasanya netral.
Setelah itu, dia mulai memasarkan mienya dipasar. Dan ternyata mienya habis
terjual hari itu juga.
Berkat
kerja kerasnya, dia dapat mendirikan perusahaannya sendiri, yang dia beri nama
Nissin Food Industries. Dengan seiring dinamakannya produk
mie instannya, maka orang mulai mengingat merk tersebut sebagai merk mie instan
pertama yang amat digemari di Jepang.
2.3 Mie instan di indonesia
Mie instan di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh PT Lima Satu Sankyu. Supermi dan Indomie adalah merek mie instan yang pertama kali hadir dan paling
terkenal diIndonesia. Mie instan merupakan salah satu makanan terfavorit
warga Indonesia. Bisa dipastikan hampir setiap orang telah mencicipi mi instan
atau mempunyai persediaan mi instan di rumah. Bahkan tidak jarang orang membawa
mi instan saat ke luar negeri sebagai persediaan makanan lokal jika makanan di
luar negeri tidak sesuai selera. Saat ini, Indonesia adalah produsen mi instan
terbesar di dunia. Dalam hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul
dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Namun Korea
Selatan mengonsumsi mi instan terbanyak per
kapita, dengan rata-rata 69 bungkus per
tahun, diikuti oleh Indonesia dengan 55 bungkus, dan Jepang dengan 42 bungkus.
2.4 Komposisi mie instan
Mie :Tepung
terigu, minyak sayur, tepung tapioka, garam, pemantap (nabati dan natrium tripolifosfat), pengatur keasaman,
mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan
(TBHQ).
Bumbu : Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat
(MSG), bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay, perisa ayam
(mengandung penguat rasa dinatrium inosinat
dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Pantotenat).
Minyak :
Minyak sayur dan bawang merah.
Kecap Manis : Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam,
bumbu dan rempah- rempah, pengawet (natrium benzoat),
minyak nabati.
Saus Cabe : Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman,
bumbu, penguat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium
inosinat dan guanilat), perisa, pengawet (natrium
benzoat dan natrium metabisulfit).
Bawang Goreng : mengandung
antioksidan TBHQ
2.5 Nilai gizi mie
instan
Energi : 1620kJ (390Cal)
Protein : 8g
Lemak Total : 17g
Lemak Jenuh : 11g
Kolesterol : 0mg
Karbohidrat : 52g
Gula : 8,5g
Natrium : 830mg
2.6 Pengertian zat
aditif makanan
Zat aditif adalah zat-zat yang ditambahkan pada makanan,
selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud tertentu.
Penambahan zat aditif dalam makanan biasanya bertujuan agar mutu dan kestabilan
makanan tetap terjaga. Dan untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak
atau hilang selama proses pengolahan.
2.7 Jenis-jenis zat aditif makanan
ZAT ADITIF
|
CONTOH
|
NAMA
|
1.
Zat Pewarna
|
Merah
Oranye
Kuning
Hijau
Biru
|
Carmoisine,
Amaranth, Erythrosine.
Sunset
yellow FCF.
Tartrazin,
Quineline yellow
Fast
green FCF
Brillian
green FCF, Indigocarmine violet GB
|
2.
Zat Pemanis
|
|
Sakarin,
Siklamat (natrium siklamat dan magnesium siklamat), Aspartam, Dulsin,
Sukralosa, Asesulfam K, Stevia
|
3.
Zat Pengawet
|
|
Asam
cuka, Natrium priponat/ Kalsium priponat, Garam Natrium benzoate, Asam
sitrat, Natrium nitrat, Asam fosfat, Sulfit.
|
4.
Zat Penyedap
|
|
MSG
(Monosodiumglutamat), Amil asetat, Benzaldehida.
|
5.
Zat Pemberi Aroma
|
Jeruk
Nanas
Pisang
Apel
Pir
Stroberi
Mint
Ceri
|
Oktil
asetat
Etil
butirat
Amil
asetat
Amil
valerat
Propel
asetat
Benzil
asetat
Mentol
Benzal
dehida
|
6.
Zat Pengemulsi
|
|
Lesitin
Gliserin
|
7.
Zat Pengasam
|
|
Asam
asetat, Asam tartrat, Asam sitrat, natrium
karbonat dan kalium karbonat
|
BAB III
PEMBAHASAN
3.1
Zat berbahaya yang terkandung dalam mie instan
Mie instan terbuat dari berbagai
komposisi. Biasanya, kita dapat melihatnya dibagian belakang kemasan mie
instan. Dalam komposisi tersebut terdapat beberapa zat aditif dan bahan-bahan
lain yang berbahaya bagi tubuh. Dibawah ini adalah komposisi mie instan yang
terdapat di belakang kemasan mie instan :
Mie :Tepung terigu, minyak sayur, tepung tapioka,
garam, pemantap (nabati dan natrium tripolifosfat),
pengatur keasaman, mineral (zat besi), pewarna (tartrazin CI 19140), antioksidan (TBHQ).
Bumbu : Gula, garam, penguat rasa mononatrium glutamat
(MSG), bubuk bawang putih, bubuk bawang bombay, perisa ayam
(mengandung penguat rasa dinatrium inosinat
dan guanilat), bubuk lada dan vitamin (A, B1, B6, B12, Niasin, Asam Folat, Pantotenat).
Minyak :
Minyak sayur dan bawang merah.
Kecap Manis : Gula (mengandung sulfit), air, kedelai, gandum, garam,
bumbu dan rempah- rempah, pengawet (natrium benzoat),
minyak nabati.
Saus Cabe : Cabe, air, gula, garam, pengental, pengatur keasaman,
bumbu, penguat rasa (mononatrium glutamat, dinatrium
inosinat dan guanilat), perisa, pengawet (natrium
benzoat dan natrium metabisulfit).
Bawang Goreng : mengandung
antioksidan TBHQ
Dari
komposisi diatas, kita dapat memilah menjadi bahan-bahan yang berbahaya bagi
tubuh dan tidak. Dan dari penelitian yang kami lakukan, kami mendapat beberapa
bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam mie instan.
1.
Berbagai zat adiktif
Zat aditif adalah
zat-zat yang ditambahkan pada
makanan, selama proses produksi, pengemasan atau penyimpanan untuk maksud
tertentu. Penambahan zat aditif dalam makanan biasanya bertujuan agar mutu dan
kestabilan makanan tetap terjaga. Dan untuk mempertahankan nilai gizi yang
mungkin rusak atau hilang selama proses pengolahan.
Jika
kita terlalu sering mengkonsumsi zat-zat tersebut, maka akan berpengaruh buruk
terhadap kesehatan tubuh. Berikut ini adalah macam zat aditif yang terkandung
dalam mie instan :
a. MSG
(Monosodium glutamat)
MSG atau disebut juga vetsin biasa ditambahkan kedalam makanan untuk menguatkan
rasa dan menambah kelezatan pada makanan. Penggunaan MSG yang berlebihan dan
secara terus-menerus dapat menimbulkan penurunan fungsi otak, kanker dan
hipertensi.
b. Pewarna
Zat aditif jenis pewarna yang terkandung dalam mie instan adalah tartrazin CI 19140. Yaitu pewarna kuning
untuk makanan. Penggunaan zat pewarna secara berlebihan juga dapat menimbulkan
efek buruk terhadap kesehatan.
c. Pengawet
Penggunaan zat pengawet pada makanan bertujuan untuk menghambat kerusakan pada
makanan akibat serangan bakteri dan lain-lain. Jenis pengawet yang terkadung
dalam mie instan adalah natrium benzoat dan natrium metabisulfit.
d. Pengatur
Keasaman
Penggunaan zat pengatur keasaman pada makanan bertujuan untuk mengasamkan, menetralkan, dan
mempertahankan derajat keasaman makanan.
2. 1. propylene glycol
propylene glycol adalah sejenis bahan anti beku yang akan mencegah mie instan
menjadi kering. Apabila kita sering mengkonsumsi zat tersebut, maka zat
tersebut akan menumpuk di hati dan ginjal. Hal tersebut akan menyebabkan
kerusakan pada organ hati dan ginjal. Dan juga akan melemahkan sistem imunitas
tubuh.
3. 2. Lemak dan sodium
Mie instan mengandung lemak dan sodium yang sangat tinggi. Dan jika kita
mengkonsumsi mie instan secara rutin, maka lemak tersebut akan menumpuk di
dalam tubuh dan dapat menyebabkan kegemukan. Kandungan sodium yang tinggi juga
dapat berpotensi menimbulkan berbagai penyakit seperti darah tinggi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan pada ginjal.
4. 3. Lilin atau Wax
Kandungan lilin dalam mie instan berfungsi untuk membuat mie tetap merekat satu
sama lain. Kandungan lilin tersebut dapat
merusak sistem kerja pencernaan
tubuh, sehingga dapat menyebabkan gangguan jika dikonsumsi secara terus menerus
dan dapat mengakibatkan tumbuhnya sel penyebab kanker. Selain itu tubuh juga
akan mengalami kesulitan untuk mencerna zat lilin tersebut. Karena tubuh kita
memerlukan waktu sekitar 2-3 hari untuk mencerna zat lilin yang terdapat pada
mie instan.
3.2 Dampak mengkonsumsi mie instan untuk tubuh
Dalam pembahasan diatas, sudah
memberikan kita gambaran tentang dampak mie instan bagi kesehatan tubuh.
Banyaknya zat-zat berbahaya yang terkandung dalam mie instan, tentu akan berdampak
buruk terhadap kesehatan. Dibawah ini adalah dampak buruk yang ditimbulkan mie
instan bagi tubuh :
a. Menyebabkan kanker
Banyaknya bahan-bahan berbahaya yang terkandung dalam mie instan, dapat
berpotensi tinggi menumbuhkan sel-sel kanker dalam tubuh.
b. Menghambat metabolisme tubuh
Apabila dikonsumsi terus menerus dan dalam jangka waktu yang panjang, maka mie
instant dapat menghambat metabolisme tubuh. Akumulasi zat kimia berbahaya
seperti pengawet dan pewarna akan menjadi racun di dalam tubuh.
c. Kegemukan
Tingginya kandungan lemak dalam mie instan dapat menimbulkan kegemukan bagi
para pengkonsumsinya. Jika kita terlalu sering mengkonsumsi mie instan, maka
kandungan lemak tersebut dapat menumpuk di dalam tubuh dan dapat menimbulkan
kegemukan.
d. Merusak organ-organ penting dalam
tubuh
zat-zat berbahaya yang terkandung dalam mie instan, tentu saja akan merusak
organ-organ penting dalam tubuh. Akibatnya, fungsi organ-organ tersebut akan
terganggu. Dan proses-proses dalam tubuh yang seharusnya berjalan dengan
lancer, akan terganggu.
3.3 Alasan masyarakat lebih memilih mie instan
Indonesia adalah produsen mie instan terbesar didunia. Dalam
hal pemasaran, pada tahun 2005 Tiongkok menduduki tempat teratas, dengan 44,3 milyar bungkus, disusul
dengan Indonesia dengan 12,4 milyar bungkus dan Jepang dengan 5,4 milyar bungkus. Tak ayal, Negara Indonesia menjadi
pengkonsumsi mie instan terbanyak kedua setelah Korea selatan.
Banyak alasan mengapa sebagian
besar masyarakat Indonesia sangat gemar mengkonsumsi mie instan. Dan menurut
angket yang telah kami sebar, kami mendapatkan beberapa alasan mengapa
masyarakat Indonesia sangat menggemari mie instan.
Sebagian besar beranggapan
bahwa mie instan adalah makanan yang praktis dan mudah penyajiannya. Sebagian
lagi beranggapan mie instan adalah makanan yang murah dan mudah didapat.
3.4 Solusi untuk mengkonsumsi mie instan
Walaupun mie instan mempunyai
banyak kerugian untuk kesehatan tubuh, namun kita bisa sedikit menekan
keburukan mie instan dengan melakukan beberapa cara. Seperti menambahkan
beberapa bahan lain yang lebih bergizi kedalam mie instan. Seperti sayuran,
telur, sosis, dan lain-lain.
Dalam mengkonsumsi mie instan
kuah, kita tidak boleh menggunakan air rebusan pertama. Karna saat mie direbus,
zat-zat berbahaya seperti lilin lepas dari mie dan menyatu kedalam air rebusan.
Sebaiknya kita membuang air rebusan pertama dan menggantinya dengan air panas
yang lebih bersih.
Kita juga harus mengatur waktu
dalam mengkonsumsi mie instan. Kita tidak boleh mengkonsumsinya secara terus
menerus. Minimal, kita harus memberi jarak sekitar 3 hari setelah kita
mengkonsumsinya. Hal ini bertujuan untuk memberi waktu bagi tubuh agar bisa
mencerna kandungan lilin sampai benar-benar habis dan tidak menumpuk di tubuh.
Karna penumpukkan lilin sangat berbahaya bagi tubuh.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari hasil penelitian penulis
menyimpulkan bahwa mie instan adalah makanan yang merugikan bagi kesehatan
tubuh. Kepraktisan dan kemudahan yang dibawa oleh mie instan memang membuat
kita menjadi gemar untuk mengkonsumsinya. Tetapi dibalik semua itu, terdapat
bahaya besar yang mengancam kesehatan tubuh kita. Menjaga dari sekarang akan
lebih baik dari pada mengobati esok hari. Boleh mengkonsumsi mie instan, akan
tetapi tidak berlebihan dan tetap mengutamakan menu makanan sehat dan bergizi.
5.2
Saran
Untuk
menghindari bahaya yang ditimbulkan oleh mie instan, sebaiknya kita harus
mengurangi konsumsi mie instan mulai dari sekarang. Lebih banyak konsumsi
makanan yang bergizi, untuk kesehatan tubuh kita.