FF SUNGMIN (Ficlet) - LIKE RAIN & DRIZZLE-

Title         : Like Rain & Drizzle
Author      : @Hlyshryy
Cast          : - Lee Jihyeon
                  -Lee Sungmin 
Genre       : Romance
Rating       : PG 14

Length      : Ficlet

            Langit kini mulai menampakkan awan hitamnya. Matahari yang baru tersenyum pun, terpaksa harus menghilang untuk sejenak. Seulas senyum mulai terkembang di wajah ku. Melihat betapa cantik nya bumi ini, saat rintik hujan mulai membasahinya. Ini benar-benar terlihat sangat cantik dan indah. sehingga aku tak ingin mengedipkan mata ku barang sejenak.

"yeon~ah, ayo masuk! Sebentar lagi mau hujan" ku dengar suara berat itu berteriak memanggil ku. Aku hanya tersenyum mengabaikannya.

Perlahan, dia mulai berjalan mendekati ku. Dan beberapa detik kemudian, kurasakan tubuh hangatnya memeluk tubuh ku dari belakang. 

“kau keras kepala sekali. Kalau kau sudah sakit baru tau rasa.” Ucapnya sambil terus memeluk ku.

“haha, mianhae. Tapi aku sangat suka melihat pemandangan ini.” ucap ku manja.

"oppa, duduk lah disini" ucap ku sambil menepuk kursi kosong yang ada di sebelah ku. Dia pun mulai melepaskan pelukanya dan duduk di sebelah ku.

Sejenak, keadaan menjadi hening. Hanya ada suara hujan dan gerimis, yang sedang bermain riang di bumi. Kurasakan tangan hangatnya mulai memeluk ku lagi. Memberikan kehangatan yang tak pernah ku dapatkan dari pelukan orang lain.

"oppa, ini benar-benar terasa nyaman" ucap ku memecah keheningan.

"benarkah? Kalau begitu, aku tidak akan melepaskannya" ucapnya sambil mengeratkan pelukanya pada ku.

Perlahan, hujan mulai mereda. Dan kini, hanya tinggal gerimis yg menemani kita berdua. Ku rasakan, pelukannya mulai mengendur. Dan kini dia berganti menggenggam tangan ku dan meremasnya dengan lembut. Membuat hati ku terasa lebih tenang.

Perlahan, aku mulai menyandarkan kepala ku dibahunya. Seraya melihat pemandangan indah didepan ku. kini, hujan dan gerimis mulai menghilang. Meninggalkan sebuah lukisan indah, yang membuat siapa saja akan terkagum melihatnya.

"oppa, lihat. Bukankah pelangi itu terlihat sangat indah" ucapku sambil menunjuk sebuah pelangi.

"kata siapa? Ada sesuatu yang lebih indah dibandingkan pelangi itu" ucapnya yang berhasil membuat ku bingung.

"huh? Memang apa?" tanya ku penasaran.

"orang yang sedang tersenyum disebelah ku, terlihat jauh lebih indah dari pada pelangi itu" ucapnya menggoda ku.

"yakk, oppa!! Berhentilah menggombal seperti itu." teriak ku sambil memukulnya.

"kau terlihat sangat manis saat sedang salah tingkah seperti itu chagi" mendengar ucapan nya, malah membuat ku semakin malu. Aku yakin, sekarang wajah ku sudah berubah menjadi merah padam.

"yeon~ah, saranghae. Ku harap, kita bisa bersama seperti ini selamanya. Melihat hujan dan gerimis bersama, sampai pelangi mulai terlihat.” Ucapnya sambil menatap mata ku dengan tatapan lembutnya.  

“aku selalu ingat dengan perkataan mu. Kau selalu bilang, jika kita berdua bisa di umpamakan seperti hujan dan gerimis. Yang selalu datang bersama saat berkunjung ke bumi. Yang selalu saling melengkapi, untuk memberikan bumi ini kedamaian, lewat rintik indah mereka. Ya, kita akan selalu menjadi seperti itu. Aku akan selalu menjadi pangeran hujan, yg akan selalu mencintai putri gerimis ku.”

Saranghae!!!" bisiknya pelan.

perlahan, wajahnya mulai mendekat ke wajah ku. Dan kurasakan, nafas hangatnya menerpa wajah ku. Sedetik kemudian, bibir hangatnya mulai menempel di bibir ku. Hanya sebuah lumatan kecil yang dia berikan. Tapi walaupun begitu, ciumannya yang begitu memabukan mampu membuat ku tau, jika dia sangat-sangat mencintai ku

"tuhan memang menciptakan hujan dan gerimis untuk selalu bersama. Bersama untuk menyebarkan berjuta kebahagiaan, lewat rintik indah mereka. Walaupun kadang, sinar mentari datang untuk memisahkan mereka. Mereka tetap tersenyum, sambil bergandengan tangan untuk meninggalkan bumi. Dan tak lupa, mereka meninggalkan sebuah lukisan indah, yang mereka lukis dengan berbagai warna tinta kasih sayang. lukisan indah, yang menggambarkan bagaimana indahnya cinta yang terlukis dari sang hujan & si manis gerimis.”